Karena penularan virus ini di antaranya melalui kerumunan massa dan keramaian tanpa jarak, ibadah shalat jamaah di masjid dan mushola banyak dilakukan di rumah masing-masing, termasuk shalat jumat.
Alkisah, sudah tiga pekan Andri tidak bisa menjalankan jamaah shalat jumat karena masjid banyak yang tutup.
Tokoh agama mengimbau agar setiap Muslim menggantinya dengan shalat zuhur di rumah masing-masing untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Karena sudah tiga kali tidak jumatan, Andri mencoba bertanya kepada kakaknya, Jaenal yang menjadi takmir di salah satu masjid di desa.
“Bagaimana ini Kak, katanya kalau tiga kali enggak jumatan hukumnya kafir?” tanya Andri lewat telepon.
“Ya gampang saja toh, tinggal baca syahadat, Islam lagi,” jawab Jaenal dengan nada candanya.
Setelah dijelaskan panjang lebar oleh kakaknya, Andri akhirnya memahami bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah mudharat yang lebih besar di tengah masyarakat. (Fathoni)
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPU
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua