Patoni
Penulis
Suatu ketika, Ahmad santri kepercayaan Kiai Jazuli turut mendampingi saat Kiai Jazuli mendapat undangan mengisi pengajian di sebuah desa terpencil.
Setelah sampai di lokasi, Ahmad terlihat gelisah karena sinyal kosong (empty) ketika diminta bantuan Kiai Jazuli untuk menelepon seseorang.
Seketika, Kiai Jazuli yang disambut Pak RT berkata, “Di sini kok tidak ada sinyal ya pak?” tanyanya kepada Pak RT.
“Saya juga tidak tahu kiai. Kemarin saya beli HP di kota, tapi ternyata sampai di sini tidak bisa dipakai,” kata Pak RT setengah curhat.
“Dipakai aja pak, sayang sudah beli jauh-jauh di kota tapi nggak dimanfaatkan,” tutur Kiai Jazuli.
“Itulah kiai, saya beli HP enggak sekalian beli sinyal. Jadi sinyalnya nggak ada. Kira-kira kalau beli sinyal berapa ya harganya?” tanya Pak RT lugu.
Batin Kiai Jazuli tertawa. Ia langsung menuju panggung untuk menyampaikan mauidzah hasanah-nya kepada warga. (Fathoni)
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua