Jurnal Khittah II Soroti Dinamika Intelektual Muslim Tunisia
Selasa, 18 Maret 2025 | 08:00 WIB
Tunis, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia secara resmi meluncurkan Jurnal Khittah Volume II dengan tema Api Pembaharuan Islam di Tunisia: Keterbukaan, Kesetaraan, dan Kebebasan. Kegiatan ini berlangsung di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunisia, Tunisa, Ahad (16/3/2025).
Peluncuran jurnal ini menandai komitmen PCINU Tunisia dalam menghadirkan diskursus ilmiah mengenai pemikiran Islam yang berlandaskan keterbukaan dan inklusivitas. Tema yang diangkat dalam edisi kali ini mencerminkan dinamika intelektual Islam di Tunisia, yang dikenal sebagai salah satu pusat reformasi Islam di dunia Muslim.
Dalam sambutannya, Robith Marzuban selaku Pimpinan Redaksi menekankan bahwa pembaharuan Islam di Tunisia menjadi inspirasi bagi banyak negara Muslim dalam menyeimbangkan antara tradisi dan modernitas.
“Tunisia adalah laboratorium pemikiran Islam yang terus berkembang, di mana nilai-nilai keterbukaan, kesetaraan, dan kebebasan menjadi bagian dari perdebatan intelektual yang dinamis,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa digagasnya Jurnah Khittah ini bukan hanya sekedar wadah bagi mahasiswa yang gemar menulis, tapi juga sebagai bukti bahwa saat ini mahasiswa Tunisia mampu kompetitif dalam berkarya di bidang akademik.
"Kami selaku tim redaksi terus berambisi melahirkan volume demi volume yang akan mengupas tuntas tema-tema menarik, modern, dan inklusif." Ujar Robith Marzuban di sela-sela sambutannya.
Menanggapi jurnal tersebut, Dosen Universitas Ibnu Syaraf Tunisia Prof Najia Al-Warimi Bouajiba menyampaikan bahwa Tunisia telah menjadi contoh dalam memperjuangkan kesetaraan gender dalam Islam, kebebasan berpendapat, serta peran Islam dalam membangun masyarakat demokratis.
Jurnal Khittah Volume II berisi berbagai artikel dari para mahasiswa yang membahas perkembangan pemikiran Islam di Tunisia, mulai dari sejarah reformasi Islam, peran Al-Zaytuna sebagai pusat keilmuan, hingga tantangan kontemporer dalam mewujudkan Islam yang moderat dan inklusif. Diskursus itu menegaskan bahwa nilai-nilai Islam dapat berkembang secara harmonis dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia.
Sementara itu, Mustasyar PCINU Tunisia Zuhairi Misrawi mengapresiasi peluncuran jurnal tersebut. Duta Besar Republik Indonesia untuk Tunisia itu memberikan 100 Dinar Tunisia atau setara dengan 500 ribu Rupiah kepada masing-masing penulis.
Peluncuran Jurnal Khittah Volume II ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas dalam memahami wajah Islam yang lebih progresif dan inklusif, khususnya dalam konteks Tunisia. Dengan adanya jurnal ini, PCI NU Tunisia berharap dapat terus berkontribusi dalam menyebarkan pemikiran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Terpopuler
1
Kultum Ramadhan: Nuzulul Qur'an, Momen Mengenal Keagungan Al-Qur'an
2
RUU TNI Izinkan Prajurit Aktif Jadi Anggota MA dan Jaksa Agung, Ketua PBNU: Tidak Masuk Akal
3
Kultum Ramadhan: Jadikan Al-Qur’an sebagai Sahabat dan Penolong di Akhirat
4
Konflik Agraria, Ratusan Orang Diduga Suruhan PT LPI Hancurkan Joglo Juang Milik Petani Pundenrejo Pati
5
Kultum Ramadhan: Mari Jadikan Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup
6
Pengukuhan Abiya Kuta Krueng sebagai Pimpinan Dayah Darul Munawarah, Abu MUDI: Jaga Warisan Keilmuan dan Kepemimpinan
Terkini
Lihat Semua