Internasional

Ketua PCINU Jepang: Ansor Harus Bangga Diakui Dunia

Selasa, 10 November 2020 | 13:00 WIB

Ketua PCINU Jepang: Ansor Harus Bangga Diakui Dunia

Suasana penyematan logo Ansor untuk satu persatu anggota baru setelah dilakukan pembaiatan oleh Ketua PCI GP Ansor Jepang. (Foto: NU Online/Huda)

Ibaraki, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Gerakan Pemuda (PCI GP) Ansor Jepang terus memperkuat struktur organisasinya dengan merekrut anggota sebanyak mungkin. Terbaru ini, PCI GP Ansor di negeri matahari terbit ini melakukan pembaiatan terhadap puluhan pemuda sebagai anggota Ansor, Selasa (9/11). Pembaiatan dilakukan oleh Ketua PCI GP Ansor Jepang, Yuda Iswahyudi di Ibaraki. Acara yang digelar dengan tatap muka dan daring itu berlangsung khidmah dan tetap mematuhi protokol kesehatan.


Ketua PCINU Jepang, Miftakhul Huda dalam sambutannya secara virtual menegaskan kebanggaannya bahwa Ansor telah diakui dunia. Salah satu buktinya adalah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo berkenan mengunjungi Pengurus Pusat GP Ansor di Jakarta belum lama ini. Menurutnya, kunjungan orang penting di negara adidaya itu perlu dibaca sebagai sinyal pengakuan AS terhadap eksistensi Ansor.


“Kita harus bangga Ansor diakui dunia, apalagi yang dibahas dalam kunjungan Mike Pompeo ke Ansor pusat adalah soal agama dan peradaban,” ujarnya.


Huda menambahkan, kiprah Ansor cukup panjang dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia, karena Ansor berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. Dan dalam rentang  waktu sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaan hingga saat ini, Ansor juga turut terlibat dalam aksi mempertahankan Indonesia dari rongrongan kelompok yang tidak bertanggungjawab. Ansor lah yang bersuara keras menentang gagasan pembentukan negara khilafah di Indonesia yang digaungkan oleh kelompok radikal.  


Di luar itu, Ansor mengedepankan sikap moderat dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, melindungi kaum minoritas dan merangkul kaum mayoritas, yang semua itu merupakan perwujudan dari Islam yang rahmatan lil alamin. Karena itu, lanjutnya, tidak heran jika Ansor dan NU menjadi rujukan dunia dalam menyikapi berbagai persoalan yang dipicu oleh konflik agama.


“Dan di Jepang pun, Ansor juga harus menyebarkan Islam yang moderat dan ramah,” pintanya.


Di bagian lain, Huda juga meminta Ansor untuk menjaga kehormatan sebagai orang Indonesia, umat Nabi Muhammad SAW, dan sebagai umat manusia. Katanya, masing-masing negara mempunyai budaya. Di manapun manusia menjalani hidup, di situlah budaya harus dihormati.


“Kita hidup di Jepang, maka kita harus menghormati budaya Jepang. Jika akhlak kita kedepankan, saya kira hidup kita selamat dan berkah,” pungkasnya.


Pewarta:  Aryudi A Razaq
Editor: Muhammad Faizin