Internasional

Muslim Moskow Rayakan Idul Fitri di Masjid Katedral

Rabu, 6 Juli 2016 | 03:34 WIB

Muslim Moskow Rayakan Idul Fitri di Masjid Katedral

ilustrasi themoscowtimes.com

Jakarta, NU Online
Sebagian besar warga Muslim Moskow yang diperkirakan lebih 100 ribu jiwa  melaksanakan shalat Ied seperti tahun sebelumnya di mesjid jami Prospek Mira, masjid terbesar di Eropa yang dalam bahasa setempat disebut Mesjid Katedral. 

Sekitar 100 warga Muslim Indonesia di Moskow bersama beberapa warga asing dari Kyrgyzstan, Uzbekistan, Mali dan Pakistan melaksanakan shalat Idul Fitri di lapangan tenis KBRI Moskow, di tengah suasana musim panas namun berudara sejuk berangin dengan suhu 16 derajat celcius, demikian keterangan KBRI Moskow, Selasa.

Umat Muslim selain staf dan keluarga besar KBRI Moskow, mahasiswa, pekerja terampil dan profesional dari Moskow dan kota lain di sekitar. Bahkan ada dua mahasiswa khusus datang dari kota Yekaterinburg berjarak 1.750 km dari Moskow untuk shalat Ied dan merasakan suasana Lebaran di KBRI Moskow.

Usai shalat Ied, sekitar pukul 11 pagi seluruh umat Muslim menuju Wisma Duta untuk memenuhi undangan open house.

Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus M. Wahid Supriyadi beserta istri yang baru tiga bulan berada di Rusia, menyambut hadirin dan usai beramah tamah dan foto bersama, mempersilakan hadirin menyantap aneka masakan Indonesia seperti opor ayam, lontong, sate ayam, mie goreng, dan makan lainnya.

"Lebaran ini adalah yang pertama bagi kami di Moskow dan kiranya dalam semangat Lebaran ini kita dapat saling memaafkan dan juga semakin meningkatkan silaturahmi dan kerja sama demi suksesnya tugas-tugas yang diemban," kata Dubes Wahid Supriyadi.

Shalat Ied dilaksanakan dengan imam shalat Ahmad Gunawan Wicaksono, Sekretaris Kedua fungsi Protokol Konsuler dan khatib Darmawan Suparno, Minister Counsellor Korfungsi Pensosbud.

Shalat Ied  di KBRI Moskow berdasarkan Keputusan Dewan Mufti Rusia yang menetapkan 1 Syawal 1437 H jatuh pada Selasa 5 Juli atau lebih dulu sehari ketimbang di Indonesia.

"Tadi malam usai buka puasa terakhir dan shalat Magrib, beberapa puluh jemaah juga mengadakan takbiran di musala  KBRI hingga dini hari," ujar Nanang Fadillah, Counsellor Pensosbud.

Pemerintah Rusia tidak menjadikan hari raya keagamaan sebagai hari libur tetapi tetap hari kerja biasa, namun di beberapa provinsi seperti Republik Tatarstan, Chechnya, Bakhorkostan, Krimea dan provinsi lain yang banyak Muslimnya, pemerintah menetapkan libur 1 hari. (Antara/Mukafi Niam)