Pelataran Hagia Shopia Jadi Spot Incaran Buka Puasa Warga Turki
Kamis, 30 Maret 2023 | 11:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ada yang unik dari tradisi buka puasa bersama di Istanbul, Turki. Bukan di restoran atau tempat-tempat makan lainnya, masyarakat lokal maupun wisatawan Istanbul, justru melakukan buka puasa bersama layaknya piknik, yakni di taman pelataran Masjid Hagia Shopia.
"Di sini iftarnya bentuknya seperti piknik bukan di restoran atau kafe atau rumah. Ada, tapi mungkin jarang yang begitu. Budaya iftar di sini ramai banget," kata Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki Nazihah, dalam keterangannya kepada NU Online, Kamis (30/3/2023).
Masyarakat sekitar gemar berbuka puasa di Taman Sultam Ahmet, Istanbul, Turki. Berwisata di kawasan Sultan Ahmet yang bersejarah di Istanbul, menjadi favorit warga dan wisatawan untuk menunggu waktu buka puasa.
"Sistem iftar di sini kayak piknik, karena kami buka bersamanya di taman di halaman masjid," tutur mojang asal Cianjur, Jawa Barat tersebut.
Biasanya, jamaah membawa makanan sendiri dan berbuka puasa di kawasan tersebut yang berada di antara Masjid Biru dan Masjid Hagia Sophia. Warga lokal hingga wisatawan beramai-ramai berbuka puasa di Taman Sultan Ahmet, dilengkapi dengan keindahan pemandangan dua masjid megah di Istanbul.
"Di pelataran Hagia Sophia pasti ramai," jelas perempuan yang tengah menempuh studi magister di Universitas Marmara, Istanbul, Turki, itu.
Makanan khas Ramadhan
Pada saat Ramadhan, Nazihah menyebut bahwa terdapat makanan khas yang biasa dikonsumsi selama bulan puasa. Adalah tide, makanan yang menyerupai pizza dengan topping yang bervariasi dengan bentuk yang berbeda dari pizza pada umumnya. Makanan ini juga dijuluki pizza Turki.
"Ada makanan khas saat Ramadhan namanya pide. Pide itu adalah sejenis roti-rotian teksturnya seperti pizza topping-nya bisa disesuaikan. Kadang daging cincang, keju, telor, hanya saja bentuknya memanjang," papar Nazihah.
Budaya sahur
Bukan hanya budaya berbuka puasa yang berbeda. Ternyata, Turki juga memiliki tradisi sahur yang tak sama dengan Muslim di Indonesia.
Dari segi menu, misalnya. Jika umat Islam Indonesia terbiasa mengkonsumsi makanan berat pada saat sahur, beda halnya dengan Turki. Masyarakat Turki cenderung mengonsumsi menu “simpel” atau mudah dihidangkan saat sahur. Bisanya, Muslim Turki mengonsumsi buah zaitun dan telor rebus.
"Di sini jarang makan nasi paling roti dan zaitun ketika sahur. Sahur itu wajib ada zaitun dan telor rebus," ujar penerima beasiswa Pemerintah Turki, Turkiye Burslari Scholarship itu.
Ternyata aku orang Indonesia harus makan nasi tapi ketika di sini pas awal puasa sahur hanya zaitun keju roti dan telor rebus itu kuat padahal 14 jam. Jadi mungkin zaitun dan telor rebus ini yang bisa bikin kita kuat puasa.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua