Makkah, NU Online
Menteri Media Arab Saudi, Turki al-Shabanah, mengingatkan agar para jamaah hanya fokus melaksanakan ritual ibadah haji. Ia menghimbau kepada para jamaah haji untuk menahan diri dari menggunakan slogan-slogan politik selama menjalankan ibadah haji.
Al-Shabanah menegaskan, penggunaan slogan-slogan politik selama haji tidak bisa diterima dengan cara apapun. Menurutnya, pihaknya akan mengambil tindakan untuk mencegah hal itu dan pelakunya akan ditindak sesuai dengan peraturan yang berlaku di Saudi.
“Tindakan seperti itu tidak akan diterima dengan cara apa pun, semua langkah yang diperlukan akan diambil untuk mencegahnya, dan peraturan akan diterapkan terhadap siapa pun yang melakukan ini,” kata al-Sahabanah, dikutip NU Online dari laman Middle East Monitor, Jumat (12/7).
Para jamaah haji diimbau untuk menjauhkan diri dari segala sesuatu yang dapat mengganggu ritual haji dan ketenangannya.
Pernyataan Saudi tersebut muncul setelah sepekan sebelumnya Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menulis di Twitter bahwa para jamaah haji tidak perlu diimbau untuk menghindari politik selama haji.
“Diantara kesalahan besar adalah mereka mengatakan tidak mempolitisasi haji. Menciptakan persatuan adalah masalah politik. Mendukung dan membela kaum tertindas di dunia Islam, seperti negara Yaman dan Palestina, adalah masalah politik, tepatnya berdasarkan ajaran Islam dan kewajiban,” twit Khamenei Rabu pekan lalu.
Diketahui, haji merupakan rukun Islam yang kelima bagi yang mampu. Oleh sebab itu, jutaan Muslim dari banyak negara -yang mampu secara fisik dan harta- berkunjung ke Makkah, Arab Saudi, setiap tahunnya untuk menjalankan ibadah haji. Pada pertengahan tahun lalu, Otoritas Kerajaan Arab Saudi merilis data yang menyebutkan bahwa total jamaah haji yang datang ke Makkah selama 25 tahun terakhir adalah 53.928.358 orang. Adapun jumlah jamaah haji selama 10 tahun terakhir mencapai 23,834,151 orang. (Red: Muchlishon)