Internasional

Terima 80 Jenazah, Otoritas Palestina Curigai Israel Lakukan Pencurian Organ

Jumat, 29 Desember 2023 | 19:00 WIB

Terima 80 Jenazah, Otoritas Palestina Curigai Israel Lakukan Pencurian Organ

Ilustrasi foto jenazah. (Foto: WAFA)

Jakarta, NU Online

Israel diduga melakukan pencurian organ tubuh warga Palestina. Hal ini diungkapkan Otoritas Palestina setelah menerima pengembalian 80 jenazah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel.


Dilansir dari The New Arab, dalam laporan pemeriksaan terhadap jenazah terdapat perubahan signifikan yang terjadi pada jenazah tersebut dengan tanda-tanda pencurian organ, kata kantor media yang berbasis di Gaza dalam sebuah pernyataan. Pemerintah setempat mendesak dilakukannya penyelidikan internasional. 
 

Jenazah tersebut diserahkan kepada pihak berwenang Gaza tanpa ada identifikasi korban tewas dan Israel menolak untuk mengungkapkan secara spesifik dari mana asal jenazah tersebut.
 

Dikatakan juga bahwa tentara Israel mengulangi tindakan serupa selama perang yang sedang berlangsung di Gaza dan juga menggali jenazah dari kuburan.


Pernyataan tersebut mengecam “keheningan” dan kelambanan organisasi internasional yang beroperasi di Gaza, termasuk Komite Palang Merah Internasional.
 

Pihak berwenang Israel belum mengomentari pernyataan tersebut. Pihak berwenang Israel melepaskan jenazah puluhan warga Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel yang ditahan selama operasi darat.


Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pihaknya menerima jenazah warga Palestina yang terbunuh melalui perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) dengan Israel pada Selasa (26/12/2023) pagi.
 

“PBB telah memberi tahu kami sebelumnya tentang kedatangan sejumlah syuhada ke Jalur Gaza, yang diperkirakan berjumlah sekitar 80 jenazah,” Marwan Al-Hams, direktur Rumah Sakit Mohammed Yousef El-Najar di kota Rafah, dikutip dari Anadolu


“Jenazah tiba di dalam wadah, ada yang utuh, ada yang sudah hancur, dan ada yang sudah membusuk,” tambahnya.

 
Sementara itu, ketegangan terus meningkat di lingkungan Wadi al-Joz di Yerusalem yang diduduki ketika pasukan pendudukan Israel menyemprotkan gas air mata ke warga Palestina yang akan melaksanakan shalat Jumat.

 
Kantor berita WAFA melaporkan bahwa pasukan Israel menindak jamaah yang ditolak masuk ke Masjid Al-Aqsa sebagai akibat dari tindakan ketat yang diberlakukan di pintu masuk ke tempat suci tersebut oleh otoritas pendudukan. 


Para jamaah akhirnya melaksanakan shalat Jumat di lingkungan Wadi al-Joz, berdekatan dengan Kota Tua Yerusalem.


Pasukan pendudukan Israel dilaporkan menggunakan peluru logam berlapis karet, tabung gas air mata, dan menyemprotkan air sigung ke jamaah, yang mengakibatkan puluhan orang menderita sesak napas akibat menghirup gas air mata.


Hanya 12.000 jamaah yang berhasil masuk ke Masjid Al-Aqsa untuk menunaikan shalat.


“Sejak dini hari, pasukan telah menerapkan tindakan ketat yang mencegah ratusan jamaah masuk untuk melaksanakan salat subuh. Polisi Israel juga melakukan penggeledahan pada jamaah, memeriksa kartu identitas mereka, dan melarang orang-orang dari luar Kota Tua Yerusalem untuk masuk,” tulis WAFA.

 
Ini adalah Jumat ke-12 berturut-turut, pasukan pendudukan Israel telah meningkatkan operasi militer ketat yang menargetkan Masjid Al-Aqsa dan penduduk Kota Tua. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan jumlah jamaah yang memasuki tempat suci tersebut, yang sebelumnya mencapai 70.000 pada tiap Jumat.