Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, H Abdul Azis Suaedy, berencana melibatkan generasi muda NU untuk merumuskan strategi usai Undang-Undang (UU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) berlaku.
Hal tersebut akan dibahas dalam diskusi yang bertajuk DKJ dan Aglomerasi Kota Global Berbudaya Lokal di Kantor PWNU Jakarta, Jalan Utan Kayu Raya, Jakarta Timur, Sabtu (27/7/2024) pekan depan.
"Acara pekan depan akan menjadi bagian dari kajian itu. Generasi muda NU dari Jakarta dan dari wilayah aglomerasi, seperti, Bogor, Bekasi, Tangerang Selatan, Depok, dan seterusnya akan hadir," kata Abdul Azis dilansir NU Online Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
Ia mengungkapkan, setelah pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, Jakarta akan berubah status dari ibu kota menjadi kota bisnis berskala global. Jakarta yang sebelumnya pusat sebagai pemerintahan akan menjadi pusat perputaran ekonomi nasional.
"Singkatnya dari pusat pemerintahan negara, jadi pusat komersial bisnis. Jakarta bakal jadi hub (pusat) untuk banyak penghubung bisnis, pusat perdagangan dan base dari kantor-kantor bisnis berskala global," ungkapnya.
Azis mengaku, saat ini PWNU Jakarta telah melakukan kajian terkait posisi dan langkah strategis setelah berlakunya UU DKJ dan perubahan sistem aglomerasi di Jakarta dan sekitarnya.
"PWNU Jakarta saat ini sedang melakukan kajian terhadap posisi, peran dan khidmah yang tepat dalam model Jakarta yang baru nantinya," tutur Azis.
Melalui forum diskusi tersebut, Azis menerangkan bahwa PWNU Jakarta ingin mendengar aspirasi, harapan dari generasi muda NU terutama dari kalangan pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) sebagai representasi dari generasi milenial dan generasi Z untuk menyambut berlakunya DKJ.
"Jadi akan didapatkan versi generasi muda (Gen-Z dan milenial) harapannya, aspirasinya, dan sebagainya, sebagai bagian dari pengambilan langkah dan kebijakan NU Jakarta ke depan," terang Ketua Presidium Wilayah Majelis Alumni (MA) IPNU DKI Jakarta itu.
Sebagai informasi diskusi yang akan diselenggarakan pekan depan tersebut akan menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Menteri Pendayagunaan dan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Abdullah Azwar Anas dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Ubaidillah Sadewa dan narasumber lainnya.
Poin penting yang bakal dibahas dalam diskusi tersebut, kata Azis adalah bagaimana menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kaya akan budaya lokal serta pemberdayaan umat. Diskusi tersebut ingin memperkenalkan Jakarta sebagai kota yang lestari budayanya dan berdaya umatnya.
"Keluhuran budaya di Kawasan aglomerasi akan menjadi warna khas Kota Global Jakarta. Pertumbuhan kawasan, harus dibarengi dengan pemberdayaan umat sebagai bagian perkembangan Kota berdaya saing global," pungkasnya.
Kontributor: Khoirul Rizqy At-Tamami
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua