PWNU Jatim Dorong Tingkatkan Layanan kepada Warga, Kurangi Kegiatan Seremonial
NU Online · Senin, 24 November 2025 | 09:00 WIB
Bondowoso, NU Online
Usai bertemu Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi dan Situbondo, kini Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim melakukan silaturahim dengan PCNU Bondowoso dan Jember. Kegiatan tersebut dipusatkan di Graha NU Bondowoso, Kamis pekan lalu.
Hadir dalam acara itu di antaranya, Wakil Rais PWNU Jatim KH Abdul Matin Jawahir, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz bersama sejumlah Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris. Turut hadir Rais PCNU Bondowoso KH Junaidi Mukti, Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam, Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab), dan lainnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), mendorong kepada PCNU untuk mengurangi kegiatan-kegiatan berbentuk seremonial. Di sisi lain, agenda itu hendaknya diganti dengan mengembangkan program pelayanan yang dapat dirasakan masyarakat secara langsung.
“Dan yang menjadi ujung tombak daripada pelayanan NU adalah MWCNU dan Ranting NU,” ujar Gus Kikin diberitakan NU Online Jatim.
Untuk itu, Gus Kikin menekankan agar PCNU harus kompak dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) dan Ranting NU. Mengingat, MWCNU sebagai kepengurusan tingkat kecamatan dan Ranting NU yang berbasis pengurus level desa/kelurahan merupakan ujung tombak gerakan NU di akar rumput.
"Jika MWCNU dan Ranting NU itu kompak, insyaallah program jalan. Contohnya, MWCNU di Bojonegoro yang bisa membangun gedung lima lantai dan memberi pemasukan ke PCNU dan MWCNU yang sangat besar," tuturnya.
Ia menjelaskan, program layanan umat yang dapat dilakukan beragam. Antara lain, reaktivasi rumah sakit NU atau klinik kesehatan, dan strategi usaha afiliasi NU atau UMKM pesantren. Selain itu, terdapat pula kolaborasi layanan pendidikan unggulan atau modern terafiliasi NU untuk mencegah lembaga-lembaga yang dapat merongrong NKRI.
“Di samping itu, relasi strategis NU dengan partai politik untuk mendorong kebijakan dan fasilitasi anggaran daerah, serta relasi strategis NU dengan pemerintah daerah,” terangnya.
Di sisi lain, Gus Kikin menuturkan bahwa harakah NU muaranya dari masyarakat bawah. "NU mulai naik lagi setelah kembali ke Khittah NU, yang diperjuangkan KH Wahab Chasbullah sejak tahun 1971 dan akhirnya diputuskan pada tahun 1984 saat dipimpin Gus Dur," kilahnya.
Posisi NU, lanjut Gus Kikin, merupakan organisasi Islam yang telah memiliki jasa besar terhadap perkembangan dan berdirinya bangsa. Sehingga elemen-elemen struktural yang ada sudah sewajarnya memberikan perhatian kepada NU, apalagi kiprah NU di tengah masyarakat telah banyak dirasakan.
"Karena itu, agenda atau program penting PWNU adalah melakukan konsolidasi mulai dari PCNU, MWCNU, dan Ranting NU agar nyambung dan sinergi dalam melayani masyarakat," katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Bondowoso KH Abdul Qodir Syam, menyampaikan bahwa masjid dan graha NU beserta sertifikatnya sudah sepenuhnya menjadi milik perkumpulan NU. Selanjutnya, PCNU Bondowoso saat ini sedang giat mengurus wakaf atas nama Nahdlatul Ulama.
"Bondowoso punya klinik yang hampir menjadi rumah sakit, tetapi saat ini Yarsis belum melanjutkan. Di MWCNU Cerme juga ada klinik yang saat ini sudah jalan. Kita dorong semua MWCNU punya klinik agar nanti rujukannya ke Rumah Sakit NU, kalau RSNU sudah berdiri,” ucapnya.
Selain itu, PCNU Bondowoso juga berharap adanya pendirian BMTNU di setiap MWCNU secara lebih masif dan merata. Kini, BMT NU baru berdiri di 14 titik, yang sebagian dananya telah diserahkan kepada PCNU Bondowoso untuk pengembangan organisasi.
"PCNU juga bekerja sama dengan Sidogiri, yaitu Basmalah. Namun, PCNU belum mendirikan sekolah NU. Sekolah NU masih berkembang di pinggiran kota dan PCNU juga menjajaki kerja sama dengan LP Ma'arif NU Jatim," katanya.
Sementara itu, Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab), melaporkan saat ini kepengurusan PCNU Jember belum ada kejelasan karena masa khidmah sudah habis dan belum ada konferensi untuk memilih ketua baru.
“Namun, sampai saat ini kepengurusan lama masih mendampingi MWCNU-MWCNU agar kegiatan terus berjalan,” terangnya.
Ia juga melaporkan bahwa PCNU Jember memiliki grosir BUMNU yang pengembangannya masih perlu lebih diperhatikan lagi agar berjalan maksimal. Sementara berkaitan dengan BMTNU, PCNU Jember juga memperoleh dana pengembangan organisasi.
"Saat ini PCNU Jember juga mendapat support BMTNU dari SHU. Kami juga mendorong adanya BUMNU Nuansa Umat yang diinisiasi BMTNU,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
2
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
5
Gus Yahya Persilakan Tempuh Jalur Hukum terkait Dugaan TPPU
6
Khutbah Jumat: Mencegah Krisis Iklim dengan Langkah Sederhana
Terkini
Lihat Semua