Tanggal 15 Juni diperingati sebagai Hari Demam Berdarah Asean. Wilayah Asia Tenggara yang merupakan wilayah di daerah tropis merupakan tempat yang nyaman bagi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti dan nyamuk Aedes albopictus.
Kedua nyamuk ini terutama Aedes egypti merupakan vektor utama atau pembawa utama virus dengue untuk disebarkan ke manusia.
Penyakit infeksi demam berdarah ini bervariasi dari yang tanpa gejala, gejala ringan-sedang sampai yang bergejala berat bahkan dapat menyebabkan kematian. Kasus demam berdarah yang berat ini kurang lebih mencapai 1% kasus.
Penyakit demam berdarah ini seperti penyakit virus lainnya, tidak terdapat pengobatan yang spesifik, namun hanya pengobatan simptomatik.
Deteksi dini terhadap infeksi dan penanganan yang tepat pada penyakit ini dapat mencegah menjadi kasus yang berat dan fatal.
Baca Juga
Cara Rasulullah Menjaga Kesehatan Diri
Kasus demam berdarah di dunia semakin meningkat tajam seiring dengan pesatnya laju perpindahan manusia di dunia, baik yang berasal dari daerah tropis ke subtropis maupun sebaliknya.
Kurang lebih 100-400 juta kasus demam berdarah terjadi setiap tahun di dunia, dan 80% di antaranya merupakan kasus ringan dan tanpa gejala. Terdapat 4 subtipe virus demam berdarah yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4.
Bila seseorang telah terinfeksi oleh 1 subtipe virus dengue, maka ia akan terlindungi terhadap infeksi virus dengan subtipe yang sama, namun tidak oleh subtipe yang lain, sehingga masih berpotensi terinfeksi virus dengue yang lain.
Infeksi dengue yang pertama dinamakan infeksi primer dan bila terjadi infeksi kedua atau seterusnya dinamakan infeksi sekunder. Kondisi ini bisa diketahui baik secara klinis maupun dengan pemeriksaan laboratorium.
Kondisi infeksi sekunder berpotensi menjadi kasus demam berdarah yang berat.
Pencegahan utama terhadap berkembangnya infeksi demam berdarah ini adalah pemberantasan vektor penyakit ini yakni nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus.
Begitu seseorang yang sedang sakit atau di dalam darahnya terdapat virus dengue ini (viremia) yang berlangsung kurang lebih 1 minggu setelah terinfeksi dan saat itu digigit nyamuk Aedes aegypti atau Ae.albopictus, maka nyamuk tersebut dapat menyebarkan ke manusia lainnya.
Oleh karena itu, pasien yang sedang sakit harus dirawat di tempat khusus dengan diberi kelambu agar tidak tergigit oleh nyamuk baru lagi sehingga tidak menyebarkan virus tersebut ke manusia lain.
Di samping itu, program 3 M (Menguras bak mandi, Menutup tempat menyimpan air, dan Mengubur barang yang berpotensi ada genangan air) sangat bermanfaat dalam mencegah penyebaran penyakit demam berdarah ini.
Upaya ini membutuhkan peran aktif seluruh masyarakat secara serentak bersama-sama. Gerakan 3 M ini harus digelorakan sepanjang tahun oleh pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan terutama yang bergerak di bidang kesehatan.
Demikian catatan saya dalam peringatan hari Demam Berdarah Asean. Semoga kita semua terlindung dari segala macam penyakit dan wabah. Amiin ya rabbal alamin.
Dr. Badrul Munir SpPD FINASIM
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua