Nasional

9 Dampak Buruk bagi Indonesia Jika Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Senin, 27 Maret 2023 | 16:30 WIB

9 Dampak Buruk bagi Indonesia Jika Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20

Ilustrasi Timnas U20. (Foto: PSSI)

Jakarta, NU Online
Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah membatalkan drawing atau pembagian grup negara peserta Piala Dunia U20 yang sedianya digelar di Bali pada 31 Maret 2023. Pembatalan ini merupakan buntut dari polemik pro-kontra keikutsertaan tim nasional Israel di Piala Dunia U20.

 

Pembatalan fase drawing itu berpeluang membuat penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia gagal. Jika batal menyelenggarakan Piala Dunia U20 pada 2023, maka dikhawatirkan muncul dampak buruk terhadap persepakbolaan Indonesia.

 

Dilansir situsweb PSSI, Berikut berbagai dampak buruk yang akan muncul jika Indonesia bersikukuh menolak kedatangan Israel sampai akhirnya gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 yang rencananya akan berlangsung di enam kota di Indonesia, pada 20 Mei-11 Juni 2023 mendatang.

 
  1. Indonesia akan dibekukan FIFA
  2. Indonesia bisa dikecam oleh negara-negara lain karena tidak melaksanakan amanat FIFA
  3. Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kalender FIFA
  4. Indonesia tidak akan memiliki kesempatan kembali untuk dipilih FIFA menjadi tuan rumah ajang olahraga
  5. Indonesia akan dicoret sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia 2034
  6. Federasi olahraga dunia akan mempertimbangkan untuk tidak memilih Indonesia sebagai tuan rumah pesta olahraga termasuk olimpiade
  7. Indonesia akan dikecam karena bertindak diskriminatif mencampuradukkan olahraga dengan politik
  8. Pemain, pelatih, wasit, klub dan masyarakat kehilangan mata pencaharian dan 500.000 orang lebih terdampak langsung kalau sepakbola Indonesia terhenti.
  9. Timnas U16, U19, U20 tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional jika FIFA membekukan PSSI dan berdampak hilangnya potensi ekonomi hampir triliunan rupiah.
 

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan, pihaknya akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA yang membatalkan drawing sehingga berpeluang membuat Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

 

“Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepakbola Indonesia dari dunia,” ujar Arya dalam keterangannya, dikutip NU Online, pada Senin (27/3/2023).

 

Arya mengatakan, PSSI memahami betapa sulitnya memisahkan antara politik dan olahraga. Karena itu, ia menyampaikan kalau Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri sebagai penanggung jawab diplomasi dan politik luar negeri Indonesia. Selain itu, PSSI akan berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai Inafoc atau penanggung jawab pelaksana Indonesia.

 

“Ketua umum (Erick Thohir) juga akan melaporkan kepada Bapak Presiden pada kesempatan pertama untuk mencari solusi untuk semua ini, baik secara diplomasi maupun politik luar negeri untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia yang kita cintai,” kata Arya.

 

Ia pun meminta semua pecinta sepak bola dan semua masyarakat Indonesia yang ingin persepakbolaan tanah air lebih maju, untuk bersikap tenang. “Kami akan mencoba mencari solusi yang terbaik. Sepak bola Indonesia harus kita selamatkan bersama sama,” ujar Arya.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Paguyuban Suporter Timnas Indonesia Ignatius Indro menyebutkan berbagai konsekuensi yang akan menimpa sepak bola Indonesia bila akhirnya tetap menolak kedatangan timnas Israel. Di antaranya pemindahan tuan rumah Piala Dunia U20 hingga tak bisa ikut serta dalam semua kalender FIFA.

 

"Kalau kita kekeh menolak Timnas Israel bermain di sini, maka kita harus siap menghadapi hukuman dari FIFA, mulai dari pemindahan tuan rumah yang otomatis kita tidak bisa ikut serta karena akan digantikan oleh tuan rumah hingga kita tidak bisa ikut serta dalam semua kalender FIFA dan itu membuat sepak bola kita juga sulit berjalan, karena Israel masuk ke turnamen ini lolos lewat kualifikasi dan bukan dari keputusan FIFA semata," kata Indro kepada NU Online.

 

Sebagai informasi, polemik ini muncul akibat dari Gubernur Bali I Wayan Koster yang menolak kehadiran timnas kesebelasan Israel dalam perhelatan Piala Dunia FIFA U20. Bagi PSSI, penolakan tersebut dapat menjadi alasan bagi FIFA untuk membatalkan Drawing Piala Dunia FIFA U20. Sebab penolakan Gubernur itu sama dengan membatalkan garansi penyelenggaraan yang telah dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali.

 

Padahal sebelumnya, Gubernur Bali sudah menandatangani Government Guarantee untuk menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Piala Dunia U-20, termasuk Drawing Piala Dunia U-20.

 

Pewarta: Aru Lego Triono 
Editor: Aiz Luthfi