Jakarta, NU Online
Seorang hamba sering memanjatkan doa salah satunya agar mendapatkan Taufiq Allah. Taufiq ini diartikan ialah keinginan atau cita-cita manusia agar selaras atau serasi dengan kehendak Allah.
Terkait ini, Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim dalam pengajian Kitab Minhajul Arifin karya Imam Al-Ghazali di Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jumat (25/5) malam menjelaskan tentang bagaimana cara menjaga keserasian dengan kehendak Allah tersebut.
Menurutnya, keserasian dengan kehendak Allah SWT akan tercapai dengan upaya manusia menjaga hatinya agar tetap penuh butuh kepada-Nya. Ikhtiar ini merupakan wujud penghambaan yang istiqamah.
“Menjaga keserasian dengan Kehendak Allah SWT harus dijaga dengan hati yang penuh butuh kepada Allah dan ketakberdayaan di hadapan-Nya,” ujar Kiai Luqman.
Penulis buku Tanya Jawab Seputar Dunia Sufi ini mengungkapkan, manusia zaman sekarang sudah kehilangan rasa fakir kepada Allah dan rasa tak berdaya. Hal ini berdampak pada ego dan kesombongan yang muncul sehingga manusia seringnya merasa hebat dan berdaya.
“Malah sering menunjukkan aku hebat, aku berdaya. Ini kegilaan zaman now,” tegas Kiai Luqman. (Fathoni)