Bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi pola hidup baru masyarakat saat ini. Pada hari-hari awal bekerja dari rumah mungkin banyak yang agak senang dan menganggap itu sebagai bonus liburan. Namun, lama kelamaan bisa jadi mulai muncul pikiran dan perasaan jenuh.
"Mimpi-mimpi tertunda ini dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari disela-sela melaksanakan aktivitas pekerjaan organisasi pada jam kerja dan di luar jam kerja," kata Muhidin.
Menurutnya, berbagai aktivitas merealisasikan mimpi-mimpi lama atau hobi akan menjadi cara efktif menimbulkan semangat untuk membuat hal-hal baru dalam menjalani hidup. Tentu aktivitas yang menyehatkan mental harus berorientasi pada indikator kesehatan mental menurut WHO.
Tujuan merealisaikan potensi diri dapat juga dengan melakukan aktivitas terkait dengan penanganan wabah Covid 19 seperti membuat poster pencegahan Covid-19, membuat masker dan alat pelindung diri, serta menyusun rencana jadwal melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut dalam satu pekan dan pekan depannya.
Kedua, menghasilkan produktivas dan keberkahan pada orang lain. Dapat dilakukan dengan melibatkan pasangan dan anak-anak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut. "Hasil aktivitas yang diperoleh seperti makanan yang dimasak dapat dibagikan kepada tetangga terdekat, tulisan atau infografis di-share secara online kepada publik, membuat masker atau hand sanitizer untuk dibagikan pada orang lain," ungkap Muhidin.
Ketiga, memperkuat ketangguhan menghadapi tekanan. Dilakukan di antaranya dengan menghimpun informasi terkait aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan agar lebih lengkap dan menyenangkan seperti pelatihan online, membaca buku-buku online, menonton youtube, searching resep-resep masakan terbaru dan lainnya.
"Lalu mendokumentasikan aktivitas positif dalam penanganan Covid-19, mempublikasikan informasi-informasi kesembuhan yang dilakukan dan mengarsipkan sebagai status media sosial dan catatan. Selain itu, meningkatkan kualitas ibadah dan kedekatan kepada Tuhan untuk memperkuat daya tahan mental dan imun," paparnya.
Keempat, untuk mewujudkan perasaan mampu berkontribusi, dilakukan dengan mengoreksi aktivitas yang dilakukan dan melakukan rencana aktivitas perbaikan. Hal itu, kata Muhidin, untuk menjadi rencana jadwal kegiatan-kegiatan selanjutnya.
Pewarta: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua