Nasional

Cara LKPP IPPNU Ciptakan Ruang Aman Belajar bagi Pelajar dan Santri Putri NU

Kamis, 2 Februari 2023 | 17:00 WIB

Cara LKPP IPPNU Ciptakan Ruang Aman Belajar bagi Pelajar dan Santri Putri NU

Pengurus Pimpinan Pusat IPPNU dalam sebuah kegiatan tentang Santri Putri di pesantren. (Foto: Dok. PP IPPNU)

Jakarta, NU Online
Lembaga Konseling Pelajar Putri (LKPP) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) berupaya menciptakan ruang aman belajar bagi para pelajar dan santri putri NU. Upaya ini dilakukan menindaklanjuti rentetan kasus kekerasan seksual yang masih banyak terjadi di pondok pesantren.


“Yang paling mengerikan dari terbongkarnya kisah kekerasan seksual tersebut ialah ruang kejadian dan pelakunya. Yaitu orang-orang yang seharusnya melindungi justru menjadi pelaku. Dan peristiwa itu terjadi di dalam rumah dan ruang untuk menuntut ilmu” Ketua Lembaga Konseling Pelajar Putri (LKPP-IPPNU) Hazimatul Layyinah, kepada NU Online, Kamis (2/1/2023).


Ia lantas menunjukan data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH Apik) 2022, tercatat 1.512 aduan yang masuk ke LBH Apik Jakarta. Angka tersebut meningkat drastis jika dibandingkan tahun 2021 yaitu sebanyak 1.321 kasus.


“Dari total pengaduan yang masuk, kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak 1.185 dan non kekerasan terhadap perempuan 322 kasus. Tentu hal tersebut dapat menimbulkan dampak psikis dan fisik kepada korban,” jelas Yiyin, sapaan akrabnya.


Melihat tingginya kasus itu, LKPP ingin membantu untuk menyuarakan keberpihakan terhadap korban agar mendapat jalan keluar dan solusi terbaik. “Harapannya semakin banyak yang bersuara dan diketahui oleh publik, maka semakin cepat pula kasus kekerasan seksual dapat ditangani," ungkap Yiyin.


Selain itu, ia juga mengungkapkan cara pencegahan lain yang dapat dilakukan dalam ruang lingkup pesantren yaitu dengan  memberikan pemahaman pendidikan tentang kekerasan seksual dan bullying, atau membentuk satgas anti kekerasan dan bullying dengan melibatkan santri.


“Menyuarakan kampanye perlawanan anti kekerasan dan bullying di lingkungan pesantren, membentuk pos pengaduan, dan para stakeholder terkait wali santri, psikolog, dan layanan kesehatan terlibat secara aktif dalam menindaklanjuti kasus kekerasan seksual dan bullying” ucap dia.


LKPP PP IPPNU dalam programnya saat ini menyediakan konseling untuk para pelajar putri seluruh Indonesia, fokus edukasi terhadap kesehatan mental, kasus kekerasan seksual, juga kasus bullying.


“Selain itu juga turut mengisi konten konten dan kampanye mengenai kesehatan mental, kasus kekerasan seksual, juga kasus bullying. Hal ini dapat diakses melalui instagram LKPP PP IPPNU yaitu @ruangpelajar.id,” terang dia.


Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi seluruh kader IPPNU untuk turut menyuarakan hal-hal yang terjadi di wilayahnya.


“Ruangpelajar.id juga dapat diakses dan dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai tempat bagi pelajar menyampaikan keluh kesah, sharing, dan memberikan informasi lainnya,” harap dia.


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin