Cerita Tohpati Gubah Lirik Mars Satu Abad NU Sehari Tanpa Revisi
Jumat, 27 Januari 2023 | 17:45 WIB
Tohpati Ario Hutomo saat konferensi pers bersama para artis dan seniman pendukung harlah 1 Abad NU di Lobi Gedung PBNU, Jumat (27/1/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Musisi Tohpati Ario Hutomo dipilih untuk menggubah lirik lagu Mars Satu Abad NU yang diciptakan oleh KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga penyair kenamaan Indonesia.
Tohpati mengaku sangat diberikan kemudahan oleh Allah swt saat menggubah lirik tersebut. Sampai-sampai, ia hanya butuh waktu sehari untuk membuat lirik tersebut menjadi sebuah lagu.
"Iya cuma sehari. Kebetulan dapat ilham ya dengan membaca liriknya Gus Mus (sapaan akrab KH Mustofa Bisri)," ujarnya kepada NU Online di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta pada Jumat (27/1/2023).
Ia mengaku memandangi lirik yang dibuat Gus Mus itu. Sampai kemudian, ia seperti melihat kotak-kotak yang membuatnya lebih mudah untuk menggubahnya.
"Saya pandang-pandangin suku katanya. Cepet banget," ujar Gitaris kelahiran Jakarta 44 tahun yang lalu itu.
Sejujurnya, kata Tohpati, ia biasanya kesulitan untuk menggubah lagu yang liriknya tidak dibuat oleh dirinya sendiri. Namun, ada sentuhan magis yang membuatnya terasa mudah menggubah lagu Mars Satu Abad NU ini. Bahkan, lagu tersebut dibuat tanpa ada revisi yang diminta oleh NU maupun Gus Mus sebagai pencipta liriknya.
"Biasanya direvisi, revisi. Ini tidak sama sekali. Pihak NU acc langsung," ujar pria yang juga kerap menciptakan lagu itu.
Tohpati mengaku memotong sedikit lirik lagu itu demi kepentingan lagu, tetapi tanpa mengubah kandungan maknanya. "Saya tidak mengubah makna lirik. Saya cut sedikit untuk kepentingan lagu," ujarnya.
Ia juga senang dengan hasilnya tersebut. "Jujur dengan sejujurnya saya suka dengerin berkali-kali," lanjutnya.
NU di mata Tohpati
Ketika ditawarkan untuk menggubah lirik Mars Satu Abad NU, Tohpati langsung menyanggupinya. Ia sangat menyukai NU karena terbuka dengan perkembangan peradaban.
Hal penting baginya sebagai musisi, NU tidak hadir mengharamkan musik. "Saya bukan Banser NU tapi suka dengan NU terbuka dengan peradaban sekarang. Tidak ada haram musik," katanya.
Tohpati juga memiliki pengalaman menggubah instrumental gitar shalawat. Namun, ia membuat sedikit kesalahan penulisan yang membuatnya ditegur oleh warga NU.
"Pengalaman saya senang dulu pernah buat instrumental gitar, membawakan lagu shalawat. Ada kesalahan penulisan. Terus Ditegur warga NU," katanya.
Namun, ia sangat menerima teguran tersebut karena demi kebaikan. "Ditegur untuk suatu kebaikan. Mereka sangat senang dengan karya saya," tandas Tohpati.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
6
Cerita Rayhan, Anak 6 Tahun Juara 1 MHN Aqidatul Awam OSN Zona Jateng-DIY
Terkini
Lihat Semua