Nasional

Dari Catatan Jamaah, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sampaikan Kerja Keras Kemenag pada Penyelenggaraan Haji 2024

Rabu, 7 Agustus 2024 | 20:00 WIB

Dari Catatan Jamaah, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sampaikan Kerja Keras Kemenag pada Penyelenggaraan Haji 2024

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily. (Foto: dok. istimewa)

Jakarta, NU Online

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menjaring saran dan masukan dari jamaah terkait penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M melalui surat yang dikirimkan kepada jamaah haji Indonesia.


“Sebagai wakil rakyat yang membidangi pelaksanaan ibadah haji ini, kami mengharapkan masukan dan kritikan dari Bapak/Ibu terkait dengan pelayanan transportasi, pemondokan selama di Makkah dan Madinah, katering (konsumsi selama di Makkah, Madinah, Arafah dan Mina), pelayanan petugas haji, bimbingan manasik haji, dan lain-lain,” demikian bunyi penggalan surat Ace Hasan Syadzily sebagaimana dikutip dari teks aslinya, diterima NU Online pada Rabu (7/8/2024).


Pengalaman para jamaah haji selama di Tanah Suci itu disampaikan melalui SMS atau WhatsApp ke nomor 0822-1021-1908 atau email acehasansyadzily@gmail.com.


Kritikan dan masukan itu, kata Ace, akan disampaikan langsung ke Kementerian Agama RI dalam Rapat Kerja di DPR RI untuk perbaikan pelayanan penyelenggaraan Ibadah Haji agar lebih baik lagi.


"Jadi bukan hanya tahun 2024 saja, tapi tahun sebelumnya juga saya lakukan. Sudah tahun ketiga saya meminta masukan dari para jamaah dengan cara seperti ini. Ini bagian dari tugas saya sebagai Anggota DPR RI untuk menyerap aspirasi,” jelas Ace.


Hal tersebut dilakukan Ace untuk mendapatkan masukan dari para jamaah untuk mendengar dan menyerap aspirasi. Kemudian aspirasi itu disampaikan kepada Kemenag dan pihak-pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan haji agar lebih baik pelayanannya.


Surat Ace Hasan yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini direspons oleh jamaah haji. Salah satu jamaah yang memberikan tanggapan adalah Maman Suherman asal Jawa Barat.


“Secara keseluruhan Kementerian Agama RI sudah bekerja keras dengan baik, dan jika ada kekurangan bagi kami hal yang sudah lumrah, terlebih ibadah haji membutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa (ibadah pasti selalu ada ujian) tergantung sisi mana kita menilai. Namun sejujurnya kami ikhlas dan bersyukur bisa melaksanakan ibadah haji di tahun ini,” kata Maman.


Selain penegasan itu, ada lima poin yang disampaikan Maman Suherman melalui surat balasannya kepada Ace Hasan Syadzily. Hal itu diawali dengan ucapan terima kasih atas surat yang telah dikirimkan perihal pelaksanaan Ibadah Haji 2024.


Pertama, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenag RI terutama Kanwil Kemenag Jawa Barat yang sudah bekerja keras melayani jamaah dengan baik.


Tahun ini, ada 27.213 jamaah haji asal Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) dalam 63 kelompok terbang (kloter). Selain itu, ada 12.918 jamaah Jawa Barat yang terbang melalui Embarkasi Kertajati (KJT) dalam 30 kloter.


Kedua, dalam pelaksanaan Ibadah Haji 2024, selama di Tanah Suci berkaitan transportasi tidak ada kendala. Soal konsumsi (katering), jamaah merasakan setiap waktu makan selalu tepat sesuai waktu bahkan merasa lebih dari cukup.


Selama di Makkah, jamaah haji mendapat layanan transportasi bus shalawat selama 24 jam. Bus ini mengantar jamaah (pergi pulang) dari hotel ke terminal terdekat di Masjidil Haram.


Kemenag menyiapkan lebih dari 400 armada bus dan 20 di antaranya adalah city bus dissabilitas dengan deck lebih rendah (tidak ada bagasi bawah), bisa dimiringkan (untuk loading penumpang), dan bisa langsung menaikkan kursi roda.


Sementara terkait katering, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyiapkan makanan jamaah saat di Madinah, Makkah, dan puncak haji (Arafah-Muzdalifah-Mina).


Selama berada di Makkah misalnya, total ada 17.492.983 boks yang didistribuskan dan dinikmati oleh jamaah. Ini belum termasuk katering yang dibagikan saat Armuzna dan di Madinah.


Ketiga, pemondokan (Hotel selama di Madinah dan Makkah) bagi kami merasa aman dan nyaman. Keempat, pemondokan di Arafah alhamdulillah tidak ada masalah,” tulisnya.


Kelima, sebagai bahan masukan, pemondokan/tenda di Mina perlu dibenahi. Hal ini Kemenag RI perlu bernegosiasi kembali kepada Pemerintah Arab Saudi supaya dapat meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji Indonesia agar lebih nyaman dan tidak memaksakan kapasitas (jumlah) yang ditempati oleh para jamaah haji Indonesia,” tandasnya.


Indonesia pada tahun ini mendapat kuota sebesar 221.000 jamaah. Selain itu, ada tambahan sebesar 20.000 kuota sehingga totalnya menjadi 241.000 jamaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.


Sementara area jamaah haji reguler di Mina hanya seluas 172.000 meter persegi, sehingga jika dibandingkan dengan jumlah jamaah reguler saat ini, rasionya setiap orang hanya dapat area seluas 80 sentimeter persegi. Tentu ini kondisi yang jauh dari ideal karena sangat padat.


Untuk itu, isu kepadatan di Mina terus mewarnai penyelenggaraan ibadah haji dari tahun ke tahun, tidak hanya tahun ini. Praktis, hanya pada 2022, isu kepadatan di Mina tidak muncul karena saat itu, kuota haji Indonesia hanya 100.051 jamaah, terdiri atas 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.