Di Hadapan Prabowo-Gibran, Gus Yahya: Tugas NU Pastikan Kemaslahatan Sampai ke Rakyat
Ahad, 28 April 2024 | 15:00 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Chalil Staquf atau Gus Yahya saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan halal bihalal di halaman gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta, Ahad (28/4/2024). (Foto: NU Online/Saiful Amar)
Haekal Attar
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Chalil Staquf atau Gus Yahya menyatakan bahwa tugas NU adalah memastikan kemaslahatan (kemanfaatan dan kebaikan) sampai kepada seluruh rakyat Indonesia.
Hal itu Gus Yahya sampaikan di hadapan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat kegiatan halal bihalal di halaman gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta, Ahad (28/4/2024).
Gus Yahya secara tegas mengatakan bahwa tugas-tugas besar seperti membuat pendidikan yang baik, ekonomi yang kuat, dan kesehatan masyarakat adalah tugas penting pemerintah.
"Yang wajib memberikan pendidikan buat itu pemerintah, NU tidak bertanggung jawab. Yang wajib bikin rumah sakit itu pemerintah, NU tidak wajib. Yang wajib membuat program-program ekonomi itu tanggung jawab pemerintah, NU tidak wajib. NU menjadi wajib bahwa agenda kemaslahatan sungguh-sungguh sampai kepada masyarakat," kata Gus Yahya.
"Tidak ada peran yang lebih tepat bagi kepengurusan NU, selain membantu pemerintah untuk memastikan bahwa agenda-agenda pemerintah yang dimaksudkan untuk rakyat banyak, benar-benar sampai kepada rakyat," katanya.
Sebelumnya, Gus Yahya bercerita saat ini menjadi partai politik, Ia mengatakan bahwa saat itu warga NU hanya sekitar 18 persen. Saat ini ketika menjadi organisasi justru meningkat pesat.
"Tapi dari survei terakhir dari sejumlah lembaga semuanya menunjukkan hasil yang konsisten bahwa rakyat Indonesia yang merasa dirinya bagian dari NU sudah lebih dari separuh penduduk Indonesia. Yang pesimis itu dari (lembaga survei) indikator yang hasilnya hanya 51 persen, yang optimis itu Litbang Kompas 61 persen, dan moderat LSI Danny JA 59 persen," katanya.
Pengaruh peningkatan warga NU paling besar, menurut Gus Yahya ketika NU sudah kembali menjadi Jamiyyah Diniyyah atau organisasi keagamaan.
"Sejak jadi organisasi keagamaan kemasyarakatan, NU sudah tidak lagi ngajak-ngajak orang masuk NU. Kalau jadi partai jelas kampanye selepas jadi organisasi tidak pernah.
Atas Nama PBNU, Gus Yahya Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Secara khusus, Gus Yahya mengucapkan selamat hari raya idul fitri.
Kami mohon maaf lahir batin, atas nama PBNU (dan) pribadi atas segala kesalahan kekurangan. Sesalah-salahnya kami sudah dimaafkan," ungkapnya.
"Insyallah ke depan kita akan membangun kerjasama lahir batin di bawah naungan Allah untuk kejayaan kemajuan bangsa Republik Indonesia," terang Gus Yahya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua