Nasional TWEET TASAWUF

Doa Seorang Hamba Bukan untuk Meminta

Jumat, 6 April 2018 | 02:45 WIB

Doa Seorang Hamba Bukan untuk Meminta

KH M. Luqman Hakim. (Istimewa)

Jakarta, NU Online
Doa seseorang lazimnya untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Namun menurut Pakar Tasawuf, KH M. Luqman Hakim, doa seorang hamba bukanlah untuk meminta apalagi memaksa Allah untuk mengabulkan sesuai permintaan seorang hamba dalam doanya.

“Berdoalah bukan untuk meminta apalagi memaksa Allah menuruti selera anda,” ujar Kiai Luqman Hakim lewat akun twitter pribadinya, @KHMLuqman, 22 Maret 2018 lalu.

Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini memberikan saran kepada siapa saja yang berdoa bahwa berdoa merupakan wujud penghambaan kepada Allah.

“(Berdoa bukan untuk memnita, red) tetapi berdoalah agar kehambaanmu tampak dihadapan-Nya,” tutur Direktur Sufi Center Jakarta ini.

Penulis buku Filosofi Dzikir ini menerangkan, penghambaan kepada Sang Pencipta penting dilakukan karena manusia tempatnya kesalahan, kefakiran, dan karakter-karakter lainnya.

“Dalam dalam doa ada wujud kefakiran, kehinaan ketakberdayaan, dan kelemahan yang semua itu menjadi karakter hamba,” jelas Kiai Luqman.

Kiai kelahiran Madiun, Jawa Timur ini memaparkan hal tersebut untuk menjawab pertanyaan dari salah seorang follower-nya, @AMFFoead.

“Pak Kyai @KHMLuqman, ngapunten mau tanya, kadang mau berdoa setelah wirid/zikir rutin malah gak jadi karena merasa malu terus meminta. Mohon pencerahan, kyai,” tanya @AMFFoead.

Atas persetujuan Kiai Luqman Hakim saat dihubungi NU Online, Kamis (5/4), penulis buku Jalan Ma'rifat ini menyetujui konsultasi tasawufnya di twitter dipublikasikan di NU Online dengan tajuk Tweet Tasawuf. Semoga bermanfaat. (Fathoni)