Jakarta, NU Online
Aspek kemandirian ekonomi menjadi salah satu fokus utama dalam perhelatan Kongres Ke-17 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, 23-27 November 2016. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Muslimat NU menggelar Expo dengan merangkul para pelaku usaha ekonomi kreatif.
Dalam Expo yang diikuti oleh 100 para pelaku usaha itu, Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa menekankan bahwa setiap even nasional, Muslimat NU senantiasa berusaha mewadahi para pelaku usaha.
Hal ini bertujuan agar antara pedagang dan pembeli bertemu dalam satu wadah. Interaksi ini sifatnya berkelanjutan karena masyarakat akan mengetahui produk-produk kreatif berkualitas dari berbagai daerah.
“Expo yang kita bangun dalam setiap even nasional ini untuk penguatan ekonomi. Di sini wadah pertemuan antara penjual dan pembeli,” ujar Khofifah saat membuka Expo Kongres Muslimat NU, Rabu (23/11) lalu.
Perempuan kelahiran Surabaya 51 tahun yang lalu ini juga menerangkan, Expo juga mampu memberikan efek positif bagi kemitraan di antara para pengusaha di berbagai level. Pengusaha menengah atas bisa meneteskan kesuksesannya kepada para pengusaha yang baru merangkak naik.
“Istilahnya trigel down effect, meneteskan kesuksesan,” jelas Menteri Sosial RI ini.
Ada banyak produk kreatif dalam pergelaran Expo Kongres Muslimat ini diantarnya Batik khas daerah, berbagai pernak-pernik dan aksesoris, busana muslim berbagai model, kosmetik, produk asuransi, serta makanan dan minuman kesehatan.
Sementara itu, Koordinator Expo Kongres ke-17 Muslimat NU, Hj Syarifah Noor Hidayah menjelaskan, dari 100 peserta yang membuka stan di Expo Kongres, ada sekitar 15 PC Muslimat ditambah koperasi primer yang buka setiap harinya dari pukul 09.00-21.00 WIB.
“Dari 100 peserta yang ikut ada 15 PC plus koperasi primer. PC masih didominasi DKI karena petimbangan jarak serta biaya pengiriman barang. Untuk mitra kerja di antaranya Avrist Assurance, Wardah dan Penara,” terang Syarifah.
“Ada juga produk unggulan dari PC Muslimat NU Magetan,” tambah perempuan yang juga ketua Bidang Ekonomi, Koperasi dan Agrobisnis PP Muslimat NU tersebut.
Selama tiga periode (2000-2016) dipimpin Khofifah, Muslimat NU berkembang cukup pesat. Di bidang kesehatan memiliki 144 panti asuhan, 108 klinik dan sekarang sedang dikembangkan klinik hemodialisis (cuci darah).
Lalu di bidang pendidikan, memiliki 9.900-an TK/RA (Raudhatul Athfal), 6.600 PAUD dan 15.600 TPQ.
Begitu pula di bidang ekonomi, hingga kini di Indonesia baru ada tiga induk koperasi wanita yakni Inkowapi milik Iwapi, Ikopwan milik Kowani dan Inkopan (Induk Koperasi Annisa) milik Muslimat NU. (Fathoni)