Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
Jakarta, NU Online
Pada Jumat (11/4/2025) suasana mendung berbaur dengan aroma sampah sayur meliputi Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur. Di dalamnya, terlihat orang-orang sibuk memintal, menjajakan, menawarkan, belanja bahan pangan.
Mendung suasana itu kian gelap, ketika para pedagang mengeluh terkait kenaikan harga. Sebab, mereka tak mengerti apa penyebabnya tetapi harus merasakan dampaknya. Hal ini sebagaimana dituturkan Nur Solikhah seorang pedagang perempuan di pasar induk tersebut.
Perempuan asal Demak, Jawa Tengah itu menyesalkan lonjakan harga bahan dapur antara lain bawang merah, cabai kriting, cabai rawit, bawang putih, dan kelapa.
"Sebelumnya itu 45 ribu sekarang jadi 62 ribu," katanya sambil mengupas bawang merah di lapak yang luas 2x3 meter itu.
Tiap mengalami kenaikan harga, ia berupaya memutar otak mencari cara efektif pemasaran. Hal ini, di samping untuk menarik lebih banyak pelanggan, juga untuk menjaga usahanya agar mampu bertahan.
"Iya masih tapi (volume) belanjaan dikurangi," ujar seseorang yang mengaku berjualan dari pukul 06.00 hingga 21.00 WIB itu.
Hal serupa juga dialami lelaki pedagang cabai kriting yang enggan disebutkan namanya. Ia mengaku bingung soal apa yang sebenarnya terjadi di balik naiknya harga dalam waktu yang relatif singkat.
"Hari ini naik lagi. Padahal kemarin masih 100 ribu per kilo, sekarang sudah 110 (ribu/kilogram)," keluhnya sambil menunggu datangnya pelanggan.
Ia juga mengatakan bahwa saat ini penjualan semakin tak menentu. Hal ini, lanjutnya, meniscayakan kerja sama antar pedagang bahan pangan.
Tak hanya dialami para pedagang di pasar induk, kenaikan harga juga berdampak pada pengusaha warung makan. Ia mengaku membeli cabai merah kriting seharga 80 ribu per kilogramnya. Untuk menjaga keberlanjutan usahanya, ia terpaksa harus mengurangi porsi makanan bagi setiap pembelian.
"Nggak tahu bingung, mau dimahalkan juga nggak bisa," kata Sutaji saat ditemui NU Online di Cinere, Depok, pada Sabtu (12/4/2025) siang.
Ia berharap agar pemerintah saat ini segera mengatasi masalah perekonomian yang berdampak kepada semua sektor usaha. Secara bersamaan, mereka juga mengajak sesama pedagang untuk tetap teguh menjalani rutinitas ekonomi itu meski berjibaku dengan instabilitas harga.
Menurut laporan Disparitas Harga Nasional oleh Kementerian Perdagangan RI per 11 April 2025, sejumlah harga mengalami penurunan. Cabai merah keriting Rp58.400 per kilogram dari 58.600 per kilogram, bawang merah Rp48.100 per kilogram menjadi Rp48.000 per kilogram.
Terpopuler
1
Menag: Tahun Ini Insyaallah Jadi Haji Akbar, Pahala 70 Kali Lebih Besar dari Haji Biasa
2
Khutbah Jumat: Keistimewaan Berbagi Kebahagiaan
3
Khutbah Jumat: Hikmah Diutusnya Para Nabi dan Diturunkannya Kitab-kitab
4
Larangan Penyalahgunaan Wewenang Keagamaan dalam Islam
5
Kegemaran KH Musthofa Aqil Siroj Baca Surat Al-Ikhlas
6
Alumni Pondok Tremas Jadi Pengusaha Konveksi, Ajaran di Pesantren sebagai Fondasi Bangun Usaha
Terkini
Lihat Semua