Nasional JELANG MUKTAMAR KE-33 NU

Gelar Muskerwil, PWNU Aceh Minta PBNU Perhatikan Daerah

Jumat, 10 Juli 2015 | 12:16 WIB

Banda Aceh, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Aceh menggelar Musyawarah Kerja Wilayah bersama Rais dan Ketua dari 23 Pengurus Cabang (PCNU), Jum’at-Sabtu (9-10/7) di Hotel Grand Banda Aceh. Muskerwil yang digelar menjelang pelaksanaan Muktamar ke-33 NU di Jombang ini dihadiri Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali dan Ketua Pelaksana Program Kaderisasi PBNU KH Masyhuri Malik.<>

Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali mengatakan, Muskerwil membahas sejumlah persoalan internal organisasi seperti kelengkapan administrasi terutama untuk PCNU yang baru mendapatkan SK dari PBNU. Muskerwil juga membahas persiapan PWNU dan PCNU menghadiri Muktamar NU di Jombang, 1-5 Agustus mendatang.

“Kami membahas persiapan menjelang muktamar, seperti pembagian sidang komisi-komisi, sampai membicarakan siapa yang akan didukung sebagai calon Rais Aam dan Ketua Umum PBNU,” kata Tgk Faisal usai pelaksanaan Muskerwil.

Dikatakan, PWNU Aceh berserta 23 PCNU yang ada berharap pemimpin NU ke depan memberikan perhatian lebih pada perkembangan organisasi NU di daerah-daerah.

“PBNU butuh memberikan perhatian khusus terutama dalam hal manajerial organisasi. Perlu adanya sentuhan dari PBNU ke PWNU dan PCNU minimal dalam bentuk penyelenggarakan Raker yang terencana, atau program apapun,” katanya.

Mengutip pernyataan Wakil Ketua Umum PBNU As’ad Said Ali saat memberikan pengarahan dalam pembukaan Muskerwil, menurut Tgk Faisal, organisasi NU dibutuhkan oleh Indonesia dan dunia. Maka penataan organisasi NU harus dilakukan sesegera mungkin.

“Apa yang disampaikan Bapak As’ad sudah bagus dan tepat berdasar pengalaman dan kinerja beliau selama ini. Tidak boleh tidak pengorganisasian harus solid, managemen keroganisasian harus berjalan dengan baik dan dinamis, perlu ada pendelegasian wewenang, administrasi kantor harus tertata rapi, dan seterusnya,” katanya.

Terkait perlunya perhatian lebih kepada perkembangan NU di daerah-daerah, Ketua PCNU Aceh Tenggara Muhajirin menyampaikan hal serupa. Kebesaran organisasi NU diharapkan tidak terkonsentrasi di daerah tertentu.

“Tolonglah ada perhatian. Kami ada di pinggiran, jaringan tidak luas. Transportasi dari wilayah saja butuh waktu dua hari,” kata Ketua PCNU termuda di Aceh berusia 27 tahun itu. (Hadi/Anam)

Foto: Ketua PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali saat berada di ruang redaksi NU Online Jakarta beberapa waktu lalu.