Nasional

GP Ansor, Pemuda NU Penolong Agama Allah

Rabu, 25 April 2018 | 11:00 WIB

GP Ansor, Pemuda NU Penolong Agama Allah

Adung Abdulrahman (memegang tongkat bendera Ansor pada sebuah acara)

Jakarta, NU Online 
Nama Ansor diambil dari julukan sahabat Nabi Muhammad yang menyambut dan membela perjuangan agama Islam di Madinah. Nama itu kemudian diambil untuk nama salah satu banom NU, Gerakan Pemuda Ansor yang bulan ini tengah memasuki usia 84 tahun. 

Menurut Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Adung Abdulrahman, organisasi pemuda NU sejak berdiri hingga sekarang tetap sebagai pembela dan penolong agama Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad. Hal itu sesuai dengan apa yang dicita-citakan Kiai Abdul Wahab Hasbullah yang mengusulkan nama Ansor. 

Karena Nabi sudah tidak ada, kita menolong pewarisnya, yaitu ulama,” katanya kepada NU Online, Rabu (25/4). 

Hal itu sesuai dengan sabda Nabi Muhammad sendiri, al-ulama warasatul anbiya, bahwa para ulama adalah para pewaris nabi. 

Sebagai salah satu banom NU, di antara yang dibantu GP Ansor adalah ulama-ulama Nahdlatul Ulama  dan ulama Ashulussnah wal Jamaah baik secara fisik maupun secara psikis. 

“Dalam menolong ulama NU, yang kita kawal, semua hal yang melekat pada ulama, baik itu fisiknya, keamanannya, pesantren, tradisi, termasuk ijtihad dan ajaran-ajarannya. Itu kita jaga,” tegasnya.   

Di antara ajaran para ulama itu adalah mengajarkan dan menyebarkan Islam rahmatan lil alamin, rahmat untuk seluruh alam semesta. Tidak hanya untuk manusia, tapi makhluk lain ciptaan Allah. Tidak hanya untuk orang beragama Islam saja, tapi tiap orang yang membutuhkan pertolongan. 

“Apa yang kita lakukan itu adalah manifestasi dari ijtihad dan ajaran ulama-ulama kita,” tegasnya.

Gerakan Pemuda Ansor resmi berdiri pada 24 April 1934. Mulanya bernama Ansor Nahdlatoel Oelama (ANO). Pada perkembangan selanjutnya menjadi GP Ansor.  (Abdullah Alawi)