Gus Yahya Respons Serangan Israel atas Lebanon: Perang akan Meluas Jika Tak Dihentikan
Rabu, 9 Oktober 2024 | 17:00 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya saat memberikan keterangan kepada awak media usai pertemuan dengan Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (9/10/2024). (Foto: NU Online/Haekal)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyebutkan bahwa peperangan akan meluas jika tidak segera dihentikan. Hal itu dikatakannya sebagai respons terhadap penyerangan Israel atas Lebanon yang menargetkan Hizbullah pada 1 Oktober 2024 hingga kini.
Gus Yahya juga mengaku telah menyampaikan terkait pesan serupa kepada pimpinan dan pejabat-pejabat di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada tujuh bulan yang lalu.
Ia mengatakan, serangan Israel di Lebanon adalah bukti meluasnya penyerangan setelah sebelumnya terjadi di Yaman, Iran, dan Laut Merah.
Baca Juga
Israel Serang Lebanon
"Sekarang Iran terlibat. Lalu kalau tidak mau dihentikan, mau tumbuh berapa lagi yang mau terlibat di dalam kekerasan besar-besaran seperti ini?" kata Gus Yahya usai pertemuan dengan Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Gus Yahya menegaskan bahwa sikap PBNU sejak awal sudah menyerukan penghentian peperangan yang menghasilkan kekerasan, sesegera mungkin.
"Semua harus diselesaikan melalui perundingan dengan cara-cara yang beradab. Kami tidak berhenti-henti menyerukan itu, termasuk dengan melakukan hubungan langsung dan bicara langsung dengan berbagai pihak yang punya hubungan yang pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik," jelasnya.
Peperangan ini, menurut Gus Yahya, akan mengancam keselamatan seluruh dunia karena ada potensi berkembang menjadi perang besar yang melibatkan berbagai pihak yang tidak bisa diukur lagi.
"Sekali lagi, kami ingin mengulangi, kekerasan harus dihentikan, apa pun alasannya. Kita tahu bahwa masing-masing punya tuntutan. Tuntutan itu harus dibicarakan melalui meja perundingan secara beradab dan tidak dengan kekerasan seperti yang dilakukan sampai saat ini," tegas Gus Yahya.
Setahun genosida Israel atas Palestina
Genosida yang dilakukan Israel terhadap Palestina sudah berlangsung tepat satu tahun pada Senin (7/10/2024).
Lebih dari 42 ribu warga Palestina tewas akibat serangan yang terus-menerus. Dari total puluhan ribu korban jiwa, lebih dari 170 jurnalis dilaporkan telah terbunuh.
Menurut laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), jumlah korban tewas mencapai 42.411, dengan 41.689 di antaranya berasal dari Jalur Gaza dan 722 lainnya di Tepi Barat. Sedikitnya, 174 jurnalis telah menjadi korban serangan yang dilakukan sejak konflik pecah.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan. Bantuan dapat disalurkan melalui NU Online Super App di fitur Zakat & Sedekah dengan klik di sini.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua