Internasional

Netanyahu Diduga Perintahkan Pengeboman Beirut Sesaat Setelah Pidato di PBB

Ahad, 29 September 2024 | 19:00 WIB

Netanyahu Diduga Perintahkan Pengeboman Beirut Sesaat Setelah Pidato di PBB

Beredar foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon dari dalam kamar hotelnya di New York, Amerika Serikat pada Jumat (27/9/2024). (Foto: Anadolu via Daily Mail UK)

Jakarta, NU Online

Beredar foto Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon dari dalam kamar hotelnya di New York, Amerika Serikat pada Jumat (27/9/2024).


Panggilan tersebut diduga dilakukan Netanyahu untuk memberi perintah pada pasukan Israel untuk melancarkan serangan besar-besaran di sejumlah titik di Beirut yang merupakan markas besar Hizbullah.


Dalam foto tersebut Daily Mail menuliskan, "inilah momen Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi lampu hijau untuk serangan 'yang belum pernah terjadi sebelumnya' terhadap target-target Hizbullah di Beirut, Lebanon."


Serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya merujuk kepada serangan yang amat besar dari pengeboman lain yang telah digencarkan Israel ke Lebanon dalam beberapa waktu terakhir.


Ironisnya, pengeboman hebat itu dimulai beberapa jam setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Jumat sore dan berjanji untuk melanjutkan perang melawan 'organisasi teroris' sebagaimana telah dilaporkan oleh Daily Mail.


Melansir dari Reuters dalam pidatonya di PBB Netanyahu menyampaikan, "selama Hizbullah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan lain, dan Israel punya hak penuh untuk menyingkirkan ancaman ini dan memulangkan warga negara kami ke rumah mereka dengan aman," kata Netanyahu kepada Majelis Umum PBB pada Jumat (27/9/2024).


Ia juga melanjutkan, "Israel telah menoleransi situasi yang tidak dapat ditoleransi ini selama hampir setahun. Nah, saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan sudah cukup," katanya.


Beberapa delegasi keluar saat Netanyahu mendekati mimbar sementara negara yang merupakan pendukung Israel di galeri bersorak.


Sekira tiga jam setelah berpidato di Majelis Umum PBB, Netanyahu memberikan lampu hijau melalui panggilan telepon kepada Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang masih berada di Tel Aviv agar pasukan Israel segera menjatuhkan bom penusuk bunker di pingiran selatan Kota Beirut.

 

Sejumlah 85 bom dikerahkan dengan berat masing-masing satu ton bahan peledak. Peristiwa itu membuat langit malam Beirut membara dan korban berjatuhan.


Pihak Israel sendiri mengakui adanya strategi berupa tipuan yang ditujukan kepada para petinggi Hizbullah, terutama Hassan Nasrallah. Keberangkatan Netanyahu ke Amerika Serikat bertujuan untuk memunculkan anggapan di kalangan pimpinan Hizbullah kalau mereka aman dari serangan dan menjadi lengah selama PM Israel itu bepergian.


Hizbullah mengonfirmasi terbunuhnya Hassan Nasrallah beserta beberapa petinggi Hizbullah akibat penyerangan itu beberapa jam setelah Israel lebih dulu mengonfirmasi. Pemerintah Lebanon mengumumkan tiga hari berkabung untuk mengenang Hassan Nasrallah.