Internasional

WNI di Lebanon Dievakuasi ke KBRI Usai Israel Bombardir Beirut

Senin, 30 September 2024 | 18:00 WIB

WNI di Lebanon Dievakuasi ke KBRI Usai Israel Bombardir Beirut

Ledakan akibat serangan Israel di Lebanon. (Foto: Al Jazeera)

Jakarta, NU Online

Pasukan Israel membombardir Jenah, Beirut pada Jumat (27/9/2024) malam. Sebanyak 85 bom penusuk bunker dikerahkan dengan masing-masing bahan peledak seberat 100 kg.


Serangan itu menghancurkan enam gedung apartemen dan melukai 91 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon seperti yang telah dilaporkan Al Jazeera.


Serangan tersebut menargetkan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, dan terkonfirmasi meninggal dunia pada Sabtu (28/9/2024). Akibat serangan ini, masyarakat Lebanon dicengkeram rasa cemas berkepanjangan.


Wakil Ketua PCINU Lebanon Muhammad Alhafidz Lutfhi menyampaikan kondisi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon pasca serangan tersebut. Ia mengatakan, WNI dan Nahdliyin telah berhasil dievakuasi usai serangan Israel.


"Alhamdulillah keadaan kami saat ini aman. WNI dan warga Nahdliyin saat ini telah dievakuasi di Kedutaan Besar RI (KBRI) di Beirut, mengingat serangan udara yang sangat masif di Beirut," kata Alhafidz.


Ia menuturkan bahwa proses evakuasi WNI ke KBRI di Ba'abda, Beirut telah dilakukan sejak Sabtu (28/9/2024) pagi, tak lama setelah Israel melancarkan serangan pada Jumat malam.


"Ketika info meninggalnya Sekjen Hassan Nasrallah beredar di tengah masyarakat kita menyaksikan reaksi yang besar dari masyarakat terutama pendukung Hizbullah. Video yang beredar di tengah masyarakat menampilkan isak tangis masyarakat di apartemen di daerah-daerah syiah di selatan Kota Beirut," papar Alhafidz.


Gencarnya serangan Israel ke Beirut baru-baru ini membuat para WNI mempertimbangkan kepulangan ke Indonesia. Menurut Alhafidz, keadaan di Beirut saat ini semakin memanas setelah serangan skala besar yang dilakukan Israel.


Namun, WNI belum dapat segera kembali ke Tanah Air karena kondisi yang belum mendukung.


"Bandara saat ini terblokir, tidak ada maskapai yang melakukan penerbangan ke Kota Beirut. Kita akan menunggu waktu dan aktivitas bandara kembali normal," ujarnya.


Rencana kepulangan para WNI ke Tanah Air yang akan dilaksanakan merupakan gelombang keempat. Sebelumnya, KBRI di Beirut telah memulangkan WNI dalam tiga gelombang.


"KBRI tentunya akan melakukan pemulangan WNI untuk gelombang keempat. Gelombang satu sampai gelombang ketiga sudah dilaksanakan pada tanggal 16, 17, dan 21 Agustus 2024 dengan memulangkan WNI yang tinggal di Lebanon Selatan ke Indonesia," kata Alhafidz.