Gus Yahya Terima Kunjungan Wakil Dubes Austria, Diskusi soal Kemanusiaan dalam Islam
Selasa, 21 Januari 2025 | 14:00 WIB
Gus Yahya saat berbincang dengan Wakil Dubes Austria Michael Wislocki di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (21/1/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menerima kunjungan Wakil Duta Besar Austria Michael Wislocki, di lantai 3 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, pada Selasa (21/1/2025) siang.
Dalam pertemuan itu, Gus Yahya didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Hj Sidrotun Naim.
Usai pertemuan, Amin Said menjelaskan topik yang didiskusikan Gus Yahya bersama Michael Wislocki, yakni seputar isu humanitarianisme Islam atau konsep yang menekankan nilai-nilai kemanusiaan dalam ajaran Islam.
Baca Juga
Nilai-Nilai Kemanusiaan dalam Islam
"Kunjungan kehormatan dari Wakil Dubes Austria pada ketua umum untuk berkenalan dan sekaligus berdiskusi utama mengenai isu-isu humanitarianisme Islam. Beliau (Michael Wislocki) banyak bertanya tentang yang diperjuangkan oleh Nahdlatul Ulama selama ini dan bagaimana caranya," jelas Amin Said kepada NU Online.
Senada, Wislocki mengungkapkan bahwa kunjungan ke PBNU bertujuan untuk mengeksplorasi opsi-opsi baru dalam menjalin kerja sama, terutama dalam bidang-bidang yang berfokus pada promosi Islam moderat dan isu-isu kemanusiaan.
Ia merasa kagum dengan organisasi NU yang aktif dalam berbagai bidang yang sangat berharga bagi Indonesia.
"NU juga sangat aktif dalam mempromosikan versi Islam yang moderat, yaitu Islam Nusantara, dan saya rasa ini adalah sesuatu yang ingin kami kerjakan lebih lanjut," kata Wislocki.
Ia bertekad untuk menjalin kerja sama demi mempromosikan visi Islam moderat ke seluruh dunia.
"Karena jelas banyak masalah yang hanya bisa kita hadapi bersama," tambahnya.
Ia juga menyampaikan, kunjungan ini bermaksud untuk melanjutkan hubungan baik yang telah terjalin antara Austria dan NU. Ia ingin melanjutkan kerja sama dalam dialog antaragama.
"Saya datang hari ini untuk mengunjungi Nahdlatul Ulama, yang merupakan organisasi Muslim terbesar di dunia, karena Austria telah menjalin kerja sama dengan NU di masa lalu dan kami mendorong untuk melanjutkan kerja sama yang baik ini dalam dialog antaragama serta mengeksplorasi opsi untuk membuka jalur kerja sama baru," jelasnya.
"Itulah tujuan utama dari kunjungan ini, sekaligus sebagai kunjungan kehormatan karena saya baru di Indonesia dan saya ingin bertemu dengan pimpinan NU," terangnya.
Terpopuler
1
Ketum PBNU: NU Berdiri untuk Bangun Peradaban melalui Pendidikan dan Keluarga
2
Harlah Ke-102, PBNU Luncurkan Logo Kongres Pendidikan NU, Unduh di Sini
3
Ansor University Jatim Gelar Bimbingan Beasiswa LPDP S2 dan S3, Ini Link Pendaftarannya
4
Badan Gizi Butuh Tambahan 100 Triliun untuk 82,9 Juta Penerima MBG
5
LP Ma'arif NU Gelar Workshop Jelang Kongres Pendidikan NU 2025
6
Banjir Bandang Melanda Cirebon, Rendam Ratusan Rumah dan Menghanyutkan MobilĀ
Terkini
Lihat Semua