Nasional

Gusdurian Peduli Bergerak di 60 Kota, Bantu Warga Terdampak Covid-19 

Senin, 20 April 2020 | 23:00 WIB

Gusdurian Peduli Bergerak di 60 Kota, Bantu Warga Terdampak Covid-19 

Ketua Tim Kerja Gusdurian Peduli Alissa Wahid mengatakan Gusdurian Peduli telah mendirikan 60 posko di 60 kota di Indonesia sebagai pusat informasi, penggalangan dana, dan penyaluran donasi. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Sejak ditetapkannya Covid-19 sebagai pandemi oleh World Health Organization (WH)), berbagai krisis terus melanda dunia. Hingga awal April ini total kasus Covid-19 mendekati 2 juta, dengan jumlah meninggal lebih dari 100.000 jiwa. Para peneliti dan pakar memperkirakan krisis ini masih akan terus berlanjut hingga beberapa bulan ke depan.

Di Jakarta, angka resmi menunjukkan bahwa virus ini telah menginfeksi lebih dari 2000 orang, meskipun para ahli memperkirakan sekitar 32.000 orang telah terinfeksi. Hal ini membuat pemprov DKI menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk menekan angka penularan secara masif. Sementara sejak pertengahan Maret lalu, Pemerintah Indonesia telah meminta warga untuk keluar rumah dan menganjurkan Work from Home (WFH) untuk mencegah penyebaran virus Corona.  
 
Gusdurian Peduli yang mempunyai perhatian khusus terhadap kemanusian kemudian segera menggerakkan simpul-simpulnya. Secara khusus Gusdurian Peduli membuka pintu donasi untuk membantu warga yang paling rentan terdampak pandemi ini. Tujuannya adalah untuk membantu ekonomi warga kurang mampu dan para pekerja sektor informal yang menggantungkan penghasilannya dari gaji harian, seperti sopir angkot, tukang ojek online, pedagang keliling, pekerja pariwisata, dan sebagainya.
 
Alissa Wahid memimpin langsung Tim Kerja Gusdurian Peduli. Ia mengatakan
dukungan luar biasa dari masyarakat datang bertubi-tubi.  Bekerjasama dengan Gerakan Islam Cinta dan kitabisa.com, Gusdurian Peduli membangun gerakan #SalingJaga. Galang bantuan ini juga didukung penuh para tokoh sosial seperti Nadirsyah Hosen, Lukman Hakim Saifuddin, Ernest Prakasa, Gita Savitri, Sujiwo Tejo, Rara Sekar, Ligwina Hananto, Nirina Zubir, almarhum Glenn Fredly, dan lain-lain.
 
"Lebih dari tiga miliar rupiah telah terkumpul dari pintu ini," kata Alissa. 

Narasi TV yang menyelenggarakan konser musik #dirumahaja mempercayakan penyaluran dana yang didapatkannya kepada Gusdurian Peduli sebanyak Rp2.050.000.000. Selain itu donasi juga datang dari berbagai pihak seperti Benih Baik, Metro Group, Sunpride, Perkumpulan INTI, Arif-Tipang, DMTK, KitaBisa-Basket, Garam Refina, MATAKIN, PT Gadjah Tunggal, Bina Desa, Perkumpulan Prakasa, TAO, Alumni St Louis, KARA, Yayasan Harapan Tama, Buddhist Education Centre, Metta School, Perkumpulan Longevitology, GKI Gejayan, dan banyak sekali individu atau kelompok yang langsung memberi sumbangan ke posko-posko di daerah. 
 
"Donasi tersebut kemudian dialokasikan untuk pembelian paket sembako, masker, sabun, dan sanitasi tangan (hand sanitizer) yang dibagikan kepada keluarga yang membutuhkan. Penyaluran bantuan dilakukan oleh tim relawan dari Gusdurian Peduli yang ada di berbagai wilayah," lanjutnya.
 
Gusdurian Peduli juga telah mendirikan 60 posko di 60 kota di Indonesia sebagai pusat informasi, penggalangan dana, dan penyaluran donasi. Sampai saat ini setidaknya sudah ada lebih dari 500 relawan yang tergabung dalam gerakan ini. 
 
Sejak bulan Maret lalu, hasil dari galang dana gerakan #SalingJaga dan #KonserdiRumahAja dari Narasi TV telah disalurkan sebagian kepada warga yang membutuhkan. Penyaluran bantuan tersebut masih akan terus berlanjut sepanjang bulan April ini.
 
Hingga pertengahan April ini sudah 4000 paket yang disalurkan melalui posko-posko Gusdurian Peduli. Beberapa kota yang telah menerima manfaat bantuan adalah DKI Jakarta, Tangerang, Depok, Karawang, Bekasi, Bogor, Lampung, Bandung, Cirebon, Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Makassar, Manado, Pontianak, Bali, dan Kabupaten Malang. Dalam hari-hari ke depan bantuan juga akan segera disalurkan di berbagai kota lainnya.  
 
"Dukungan luar biasa kepada Gusdurian Peduli ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia selalu punya kearifan untuk bersolidaritas, memperkuat diri secara swadaya, dan mampu untuk saling jaga," pungkas Alissa.
 
Editor: Kendi Setiawan