Nasional

Gusdurian Peduli Fasilitasi Gen Z Luncurkan Gerakan Sahabat Pohon untuk Selamatkan Lingkungan

Selasa, 3 Desember 2024 | 11:00 WIB

Gusdurian Peduli Fasilitasi Gen Z Luncurkan Gerakan Sahabat Pohon untuk Selamatkan Lingkungan

Peluncuran Sahabat Pohon yang diinisiasi Gen Z, difasilitasi Gusdurian Peduli, di Posko Konservasi Laskar Hijau Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur, pada Ahad (1/12/2024). (Foto: dok. Gusdurian Peduli)

Lumajang, NU Online

Gusdurian Peduli memfasilitasi sekelompok Generasi Z meluncurkan gerakan peduli lingkungan yang dinamai Sahabat Pohon di Posko Konservasi Laskar Hijau Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur, pada Ahad (1/12/2024).


Gerakan ini diinisiasi remaja usia 12-19 tahun di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengampanyekan cinta lingkungan bagi anak-anak muda di Indonesia. Gerakan Sahabat Pohon juga bertujuan sebagai upaya untuk menyelamatkan lingkungan.


Bagi Sahabat Pohon, peduli lingkungan bisa dimulai dengan mencintai pohon. Sebab pohon bukanlah benda mati, tapi pohon adalah makhluk hidup yang selama ini memproduksi oksigen yang setiap detik dihirup manusia.


Pohon juga menyimpan air yang setiap diminum oleh semua orang. Karena itu, bagi Sahabat Pohon, merawat pohon sama dengan merawat kehidupan.


Wakil Direktur Gusdurian Peduli Yuska Harimurti Pribadi mengatakan, salah satu fokus Gusdurian Peduli adalah mitigasi Krisis Iklim. Oleh karena itu, Gusdurian Peduli mendukung dan memfasilitasi berdirinya Sahabat Pohon ini.


“Kami bukanlah ibu kandung dari Sahabat Pohon ini. Kami hanyalah bidan yang membantu proses kelahirannya saja," tegas Yuska.


Direktur Gusdurian Peduli A’ak Abdullah Al-Kudus yang sekaligus Pendiri Laskar Hijau mengakui bahwa generasinya telah gagal menjaga bumi.
 

“Saya merasa generasi saya (Gen X) gagal menjaga bumi. Terbukti perusakan hutan saat ini tetap masif, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan juga rendah. Oleh karena itu kelahiran Sahabat Pohon yang dimotori Gen Z ini memberi harapan baru bagi kelangsungan bumi ke depan," imbuh A’ak.

 
Anak-anak Gen Z meluncurkan Sahabat Pohon di Gunung Lemongan, Klakah, Lumajang, Jawa Timur, pada Ahad (1/12/2024). 


Sementara itu, Koordinator Sahabat Pohon Clara Ruel Eugene (14) mengatakan bahwa ia dan kawan-kawannya memiliki kegelisahan yang sama terhadap masalah lingkungan saat ini.


Ia menegaskan, krisis iklim sudah nyata terjadi dan generasi Z saat ini telah menjadi korban. Saat kemarau, kekeringan terjadi di mana-mana. Sementara ketika musim penghujan, banjir dan longsor menjadi berita sehari-hari. Kondisi itulah yang membuat kami menggagas gerakan Sahabat Pohon ini.


“Karena kami tidak mau diwarisi bumi yang rusak,” tegas Ruel.


Kinaryusi Meida Laksono (14), salah satu aktivis Sahabat Pohon menerangkan bahwa kalau ada orang bisa mencintai kucing atau anjing, maka seharusnya mereka juga bisa mencintai pohon.


"Nantinya siapa pun yang akan bergabung dengan Sahabat Pohon, dia harus punya sahabat sebatang pohon yang diberi nama dan dirawat setiap hari. Boleh pohon yang ada di halaman rumah, di halaman sekolah, di pinggir jalan atau di hutan. Jumlah pohon yang dijadikan sahabatnya pun tidak dibatasi. Semakin banyak semakin baik," kata Kinar.


Ia juga mengaku akan terus mengajak anak-anak muda di negeri ini untuk mencintai pohon melalui berbagai media yang ada. Saat ini, ia dan kawan-kawannya menggunakan Instagram untuk mengkampanyekan Gerakan Sahabat Pohon akun instagram @sahabatpohon.ofc.


"Nantinya kami juga akan mengadakan kegiatan penanaman pohon bersama di beberapa daerah di Indonesia," kata Kinar.


Saat ini, Gerakan Sahabat Pohon sudah tersebar  di Yogyakarta; Pare, Kediri; dan di Lumajang, Jawa Timur. Para aktivis yang masih sekolah di tingkat SLTP dan SLTA ini bertekad untuk mengembangkan komunitas Sahabat Pohon ini di berbagai wilayah di Indonesia.


Kegiatan peluncuran “Sahabat Pohon” ini diakhiri dengan penanaman bambu petung (dendracalamus asper) sebanyak 100 batang di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan, tepatnya di daerah Watu Silang.


Proses penanaman ini dipandu langsung oleh para relawan Laskar Hijau yang sudah sejak Oktober 2024 melakukan penanaman bambu di kawasan ini.


Latu Clorot Obor (14) mengaku senang mengikuti kegiatan penanaman bambu petung di Gunung Lemongan ini. Baginya, ini pengalaman pertama menanam di gunung, dan perjalanan dari Yogyakarta ke Lumajang ini adalah perjalanan darat terjauh pertama dalam hidupnya.


Senada, Sahabat Pohon dari Lumajang Fitri Dwi Agustin mengaku senang bisa bergabung dengan Gerakan Sahabat Pohon.


"Selain bisa belajar bersama tentang pentingnya menjaga alam, kegiatan pelestarian lingkungan lebih asyik dari pada mabar (main bareng) di rumah atau di tempat tongkrongan pada umumnya," jelas Fitri.