Harlah NU ke-102, Ratusan Ulama Akan Bedah Asta Cita Presiden Prabowo
Senin, 3 Februari 2025 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-102 diperingati dan dirayakan dengan sejumlah agenda dan gagasan. Salah satu agenda dalam acara tersebut adalah forum ilmiah yang dikemas dalam bentuk sarasehan, dengan menghadirkan sejumlah pakar serta diikuti oleh ratusan pimpinan NU. Kegiatan ini mengangkat tema "Asta Cita Dalam Perspektif Ulama NU."
"Sarasehan ini akan dihadiri oleh ratusan pengurus NU. Di forum ini, dan bersama sejumlah narasumber berkompeten, para ulama itu akan membedah Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Menyiapkan pendekatan dan cara bagaimana mem-breakdown misi Asta Cita dalam praktek dan khidmah keseharian," kata Sekjen PBNU H Saifullah Yusuf, kepada wartawan di Jakarta Senin (3/2/2025).
Gus Ipul, sapaan akrabnya, memandang, agenda ini merupakan bentuk tanggung jawab ulama dalam merespons program-program kerja pemerintah. Sebab, lewat sarasehan tersebut, para pimpinan NU, terutama yang hadir di sarasehan, bisa langsung memperoleh informasi utuh terkait maksud dan tujuan Asta Cita Presiden melalui paparan narasumber-narasumber utama.
Asta Cita adalah delapan program pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan makmur. Misi tersebut terdiri dari 1) memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM), 2) Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Kemudian, 3) Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur, 4) Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Poin berikutnya, 5) Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, 6) Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Lalu, 7) Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba, dan 8) Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak para ulama untuk berkumpul dalam rangka menguatkan visi kebangsaan yang sejalan dengan nilai-nilai keagamaan.
"Kami ingin mendiskusikan visi pemerintahan ini dari sudut pandang Nahdlatul Ulama untuk melihat apa yang bisa dikontribusikan oleh Nahdlatul Ulama untuk mendukung sukses, demi terwujudnya visi Asta Cita tersebut," ujar Gus Yahya saat membuka Kick Off Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU di Surabaya, Jawa Timur pada Kamis (16/1/2025).
Sarasehan Ulama akan membahas peran NU dalam ekonomi keumatan hingga hilirisasi dalam mendukung Asta Cita. Demokrasi dan HAM juga akan diangkat dalam diskusi ini.
Sarasehan Ulama 'Asta Cita dalam Perspektif Ulama NU' terbagi dalam tiga sesi. Sesi pertama ada 'Kolaborasi untuk Penguatan SDM yang Berdaya Saing Tinggi Menuju Indonesia dengan Pertumbuhan Ekonomi Tinggi',mengundang sejumlah narasumber, salah satunya Rektor Universitas Indonesia Prof. Heri Hermansyah, serta pakar lainnya. Sesi ini akan membahas Asta Cita poin 3 dan 4.
Sesi kedua tentang Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan dengan Memaksimalkan Potensi Lokal yang Fokus pada Hilirisasi, Industrialisasi, Pemerataan Ekonomi, dan Kesejahteraan Rakyat', yang berfokus pada Asta Cita poin ke-5, 6, dan 8.
Selanjutnya, diskusi sesi ketiga mengusung tema 'Memperkokoh Ideologi Pancasila dan Menguatkan Sistem Pertahanan Negara Menuju Masyarakat Indonesia yang Adil, Makmur Tanpa Korupsi'. Dalam sesi ini, para narasumber akan berdiskusi lebih dalam mengenai kondisi politik. Adapun topik pembahasannya akan berfokus pada Asta Cita poin 1, 2, dan 7.
Sarasehan Ulama ini dilaksanakan pada Selasa, 4 Februari 2025 di The Sultan Hotel & Residence Jakarta. Sejumlah narasumber yang menyatakan siap hadir antara lain Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Sekjen PBNU Saifullah Yusuf, Menteri Agama Prof. Nasaruddin Umar, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof Abdul Mu'ti, Gubernur Lemhanas TB Ace Hasan Sadzily, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung.
Terpopuler
1
Bulan Syaban Menyimpan 3 Peristiwa Penting bagi Umat Islam
2
Khutbah Jumat: Jagalah Lisan supaya Tidak Menyakiti Orang Lain
3
Khutbah Jumat: Manusia sebagai Makhluk Sosial, dan Perintah untuk Saling Mengenal
4
PBNU Teken Kerja Sama dengan Kemenko PMK dan Kemendukbangga Wujudkan Keluarga Indonesia Maslahat
5
Ketua PBNU Gus Ulil Resmikan Kampung Bakti NU Kalimanggis di Jatisampurna Bekasi
6
Kongres Keluarga Maslahat NU: Aplikasi GKMNU Diluncurkan, Kerja Sama Berdayakan Masyarakat Dilakukan
Terkini
Lihat Semua