Jakarta, NU Online
Setiap manusia tentu menginginkan kasih sayang Allah bahkan berharap bisa menjadi hamba yang ditokohkan Allah, artinya hamba yanga istimewa. Lalu seperti apa karakteristik atau ciri-ciri manusia yang ditokohkan Allah atau menjadi tokoh Allah?
Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim mengatakan, para tokoh Allah sering mengalami kesunyian dan kesendirian.Tapi mereka selalu berserasi dengan kesabaran, ketabahan, syukur, dan berserah pada-Nya.
“Tak ada takut dan gelisan. Ada Allah menyertainya. Mereka memandang-Nya karena Dia memandang mereka. Mengenang-Nya krena Dia mengingat mereka,” jelas Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (25/5) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Para tokoh Allah, sambung penulis buku Jalan Hakikat ini, hatinya penuh gelembung Cinta-Nya lalu mencintai-Nya. Ruhnya menyaksikan keagungan-Nya, rahasia batinnya jadi hamparan Ma'rifat pada-Nya.
Para tokoh Allah hatinya bahagia di taman surga Ma'rifat-Nya. Ruhnya di Taman Malakut menyucikan-Nya, Rahasia batinnya mengarungi Lautan Jabarut dengan penuh Tasbih pada-Nya,” tutur Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor itu.
Lebih lanjut, Doktor lulusan Universitas Malaya Kuala Lumpur, Malaysia itu menjelaskan, tokoh Allah adalah Rijalullah. Para Awliya'-Nya, Kinasih-Nya, dan juga Rahasia-Nya. Siapa yang memusuhi Kekasih-Nya, kata Kiai Luqman, Allah memproklamirkan perang pada mereka yang memusuhi para Wali-Nya.
“Penghuni langit mencintai mereka begitu pun di bumi. Kecuali orang musyrik, munafik, dan fasik,” tandasnya. (Fathoni)