Ini Tujuh Kunci Mencerdaskan Murid ala Ketum Pergunu
NU Online · Jumat, 28 Oktober 2016 | 04:03 WIB
Ketua Umum Pergunu KH Asep Saifuddin Abdul Chalim menyebutkan sejumlah tips agar murid-murid sukses dalam menyerap ilmu pengetahuan di hadapan para guru-guru peserta Kongres Pergunu II di Pesantren Amanatul Umah, Kamis (27/10) siang.
Menurut Kiai Asep, kunci pertama adalah al-jiddu wal muwazhabah atau berkesungguhan dan ajeg dalam berkesungguhan. Berkesungguhan dan terus berkesungguhan.
Misalnya tidak benar apabila murid tidak diberi PR. Tetapi PR harus merangsang bersangkutan untuk kelanjutan proses belajar, tidak berhenti saat di sekolah saja. "PR itu harus dimulai dari yang mudah, kemudian yang setengah sulit, baru agak sulit. Tetapi yang mudah itu bisa menggiring pada yang setengah sulit." jelasnya.
Kedua, taqlilul ghidza atau menyedikitkan makan. Murid harus dibiasakan jangan banyak makan atau makan tidak boleh sampai kekenyangan. Sebab menurut ilmu kedokteran, kenyang itu datang 10 menit setelah makan. "Sementara kenyang itu menghilangkan kecerdasan," tambahnya.
Ketiga, mudawamatul wudlu' yakni murid itu harus selalu mempunyai wudhu dan gurunya pun harus punya wudhu.
Keempat, tarkul ma'aashi, atau tidak boleh bermaksiat. "Di dalam Al-Quran disebutkan ‘dosa itu membebani dirimu’. Ketika seorang murid membawa pelajaran dari gurunya, membawa beban dipundaknya, secerdas apapun tidak akan mengerti dengan pelajaran yang dipelajarinya.”
Kelima, qira'atul Qurani nazhran, atau membaca Al Quran dengan dilihat Al-Qurannya. "Ketika kita membaca Al-Quran dengan melihat huruf-hurufnya, kita akan dipaksa untuk berkonsentrasi. Berkonsentrasi itu latihan kecerdasan."
Keenam, melaksanakan shalat malam. Dengan shalat malam sebagai kendaraan untuk keberhasilan cita-cita.
Ketujuh, tidak boleh jajan di luar, di pasar. Dalam salah satu kitab kuning ada penjelasan bahwa makanan di luar lebih mendekati kepada ketidaksucian.
"Jajan di luar itu di tempat terbuka, banyak orang yang melihatnya, lalu memiliki keinginan untuk memiliki atau menikmatinya. Namun tidak bisa membeli karena tidak punya uang. Kalau makanan terkondisikan seperti itu, hilang barakahnya. Akhirnya akan mengantuk dalam mengikuti pelajaran. Ketika kantuk dalam mengikuti pelajaran, murid tidak mungkin akan mengerti," tegas Kiai Asep. (Nurdin/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
2
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
3
Silaturahim PBNU Sesi Pertama di Tebuireng Selesai, Prof Nuh: Cari Solusi Terbaik untuk NU
4
Kiai Sepuh Respons Persoalan PBNU: Soroti Pelanggaran Pemakzulan dan Dugaan Kekeliruan Keputusan Ketum
5
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Bakal Hadiri Undangan Silaturahim di Pesantren Tebuireng
Terkini
Lihat Semua