Nasional JELANG MUKTAMAR KE-33 NU

Islam Nusantara, Tema Tepat Untuk Permasalahan Bangsa dan Dunia

Rabu, 22 April 2015 | 05:01 WIB

Makassar, NU Online
Setelah merampungkan kegiatan Pra Muktamar di Yogyakarta dan Lombok, panitia Muktamar ke-33 NU, Selasa-Rabu (22-23/4), menggelar kegiatan Pra Muktamar yang ketiga kalinya di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Tema kali ini membahas 'Islam Nusantara sebagai Islam Mutamaddin Menjadi Tipe Ideal Dunia Islam'.<>

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Lukman mengatakan, bahwa tema acara hari ini adalah tema yang tepat jika kita melihat permasalahan bangsa dan dunia saat ini. "Di awali di Makassar ini, semoga Muktamar Agustus mendatang bisa menghasilkan solusi atas permasalahan-permasalahan bangsa dan dunia," katanya mengawali pembukaan acara, Rabu (22/4).

Agus Arifin yang datang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan juga mengatakan, pihaknya mengucapkan terimabkasih sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan untuk menjadi lokasi pelaksanaan Pra Muktamar. "Kami ingat 5 tahun lalu Muktamar dilaksanakan di sini dan sukses. Kali ini kami ditunjuk kembali untuk melaksanakan Pra Muktamar. Ini menunjukkan kepercayaan besar PBNU kepada kami, terima kasih," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Steering Committee Panitia Muktamar ke-33 NU KH Slamet Effendy Yusuf, mengungkapkan, Pra Muktamar di Makassar akan diisi dengan seminar dan dialog internal, membahas dan mematangkan tema besar Muktamar NU ke-33, yaitu Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia.

"Di sini sudah hadir narasumber-narasumber kompeten. Ada Prof Dr Ibrahim Alwee, Doktor Mustofa Mas'ud, dan KH Agus Sunyoto. Beliau-beliau adalah orang yang tepat untuk membahas bagaimana sejarah Islam di Indonesia dan bagaimana ke depannya, untuk bisa berperan dalam memberikan solusi atas permasalahan bangsa dan dunia," kata Slamet.

Pra Muktamar NU di Makassar selain dihadiri oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus PBNU lainnya, juga tampak hadir adalah Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Sholahuddin Wahid, putri sulung almarhum Gus Dur, Alissa Wahid, dan Rais Syuriyah PWNU Sulsel, Anregurutta KH Sanusi Baco, serta perwakilan PCNU se-Indonesia Timur. (Samsul Hadi/Fathoni)