Nasional

Jurus Ganjar-Mahfud Berantas Korupsi: Digitalisasi Sistem Keuangan

Kamis, 18 Januari 2024 | 23:00 WIB

Jurus Ganjar-Mahfud Berantas Korupsi: Digitalisasi Sistem Keuangan

Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat menyampaikan visi pemberantasan korupsi acara Penguatan Anti-Korupsi untuk Penyelenggaraan Negara lebih Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar oleh KPK, Rabu (17/1/2024) di Jakarta. (Foto: tangkapan layar Youtube KPK)

Jakarta, NU Online

Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo membeberkan jurus untuk memberantas korupsi dalam acara Penguatan Anti Korupsi untuk Penyelenggaraan Negara lebih Berintegritas (Paku Integritas) yang digelar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024).


Mantan Gubernur Jawa Tengah itu berpendapat, upaya awal untuk mencegah korupsi adalah melalui digitalisasi sistem keuangan. Ganjar menerangkan, digitalisasi keuangan juga memiliki dampak positif dalam mengurangi pengeluaran anggaran.


"Suatu ketika saya bertemu dengan anak buah pangkatnya rendah. Saya bertanya sangat simpel sekali, kenapa anda korupsi? disuruh pak. Kalau kamu disuruh, pimpinan meminta katakan 100, berapa yang kamu cari? 200 pak,  yang 100 buat saya. Saya bagi kepada teman-teman. Lalu apa yang terjadi? Yang terjadi nanti akan ditiru semuanya," kata Ganjar.


Menurut Ganjar, metode selanjutnya adalah memperkuat sistem e-budgeting dan e-planning di lingkungan birokrasi. Menurutnya, dua aspek ini menjadi suatu kewajiban dalam birokrasi untuk meningkatkan tingkat transparansi. 


"Mesti dikontrol oleh pemimpin tertinggi dan itu adalah dasboard yang dibutuhkan setiap hari untuk pemimpin melihat, memimpin pemberantasan korupsi secara langsung," tegas Ganjar.


Lebih dari itu, Ganjar juga memanfaatkan instrumen penegakan hukum secara konsisten. Baginya, penyalahgunaan anggaran dapat dihindari, sehingga alokasi dana yang optimal dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian. 


Penting juga untuk menekan praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) dan membenahi birokrasi melalui proses digitalisasi. Dengan regulasi yang sudah baik dan sistem kelembagaan yang mapan, pemilihan aktor yang berkualitas menjadi kunci sukses.


"Maka pada tingkat berikutnya kita punya catatan, inilah cara mencegah korupsi menurut kami," singkatnya.


Ganjar juga bertekad untuk menjadi pemimpin yang tidak melakukan korupsi sekecil apapun dengan menjadi contoh yang baik untuk seluruh rakyat dan seluruh pejabat yang membantunya saat nanti terpilih menjadi Presiden RI 2024.


"Ada teladan dan contoh dari pimpinan tidak? Pak kalau tidak ada jangan mimpi tinggi-tinggi jangan ngomong muluk-muluk karena itu sebenarnya praktik yang dihadapi dalam birokrasi," ungkapnya.


Langkah pencegahan korupsi menurut Ganjar selanjutnya adalah menyoroti kebutuhan untuk mengembalikan independensi KPK. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut adalah dengan meningkatkan integritas para aparatur KPK.

 

Ganjar mengatakan, kejaksaan dan kepolisian juga bisa mendorong transparansi kepada masyarakat tanpa adanya intimidasi dalam pencegahan korupsi.


Sama dengan Prabowo dan Anies, Ganjar menjanjikan akan memperkuat mekanisme pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya kasus korupsi yang ada. 


"LHKPN bukan cerita yang sulit. Penguatan LHKPN itu didorong dengan whistleblowing dari masyarakat yang dijamin kerahasiaannya," terangnya.