Nasional

Ketum Alumni Al-Azhar Kunjungi PBNU Bahas Penguatan Budaya Damai Masyarakat Dunia

Jumat, 13 September 2024 | 14:00 WIB

Ketum Alumni Al-Azhar Kunjungi PBNU Bahas Penguatan Budaya Damai Masyarakat Dunia

Ketua Umum Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Prof Abbas Shouman dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Chalil Staquf di kantor PBNU Jakarta, Kamis (12/9/24). (Foto: dok. PBNU)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Prof Abbas Shouman berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Chalil Staquf pada Kamis (12/9/24).


Prof Abbas yang ditemani oleh Ketua OIAA Indonesia Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi membahas serangkaian kerja sama untuk penguatan budaya damai, penolakan pemikiran radikal, hingga menghadirkan konsep Islam Rahmah atau kasih kepada masyarakat dunia.


"Beliau menyampaikan bahwa konsen semua kerja sama antara Al-Azhar dengan Nahdlatul Ulama bisa terus ditingkatkan, baik pertama dalam hal penguatan budaya damai, kedua dalam hal menolak pemikiran-pemikiran ekstrim atau radikal, ketiga menghadirkan wajah Islam yang menunjukkan nilai rahmah Islam di masyarakat dunia," kata TGB Zainul Majdi usai pertemuan.


"Beliau juga menyampaikan bahwa selama ini Al-Azhar dan Nahdlatul Ulama ini seiring sejalan maka itu kamu ingin kerjasama itu terus ditingkatkan Dan itu disambut baik oleh Fadhilatul Ustadz Syekh Yahya Chalil Staquf alhamdulillah," tambahnya.


Dalam pertemuan tersebut, TGB Zainul Majdi juga membahas perjuangan bersama antara NU dan Al-Azhar yang memiliki kultur dan ajaran yang sama yaitu Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) dalam membangun peradaban dunia yang harmonis dan damai.


"Jadi sebagian besar mahasiswa Indonesia di Al-Azhar itu Nahdliyin maka dari itu hubungan memang sangat kuat, Kita berharap antara Al-Azhar dan Nahdlatul Ulama sebagai jangkar utama dari Islam Aswaja bisa kokoh hubungannya," katanya.


Program-program tersebut, katanya, akan segera dimaksimalkan untuk membuat gerakan serempak terkait kampanye Islam Aswaja dengan mengajak ribuan kader dari mahasiswa nahdliyin di Al-Azhar.


"Mudah-mudahan sering dengan program-program yang ada berjalan dengan maksimal karena bagaimanapun, kampanye Islam Aswaja membutuhkan kader-kader yang banyak, 15.000 itu jumlah yang tidak berlebihan insyaallah menjadi kader untuk penguatan Islam wasathiyah," terang TGB.