Jakarta, NU Online
Perbuatan maksiat terkait erat dengan pengumbaran hawa nafsu. Nafsu yang bersumber dari bujuk rayu setan mempunyai kepentingan menjerumuskan manusia. Sebab itu, manusia jangan rela terhadap kepentingan nafsu.
Hal itu diungkapkan Direktur Sufi Center KH M. Luqman Hakim. Ia menukil salah satu kalam hikmah Ibnu Athaillah dalam kitab Al-Hikam.
“Akar maksiat, alpa, dan syahwat adalah rela pada kepentingan nafsu. (Sebaliknya) akar taat, sadar diri dan kendali diri adalah ketidakrelaan pada kepentingan nafsu,” ucap Kiai Luqman dikutip NU Online, Ahad (17/2) lewat twitternya.
Dalam kesempatan lain, Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu menjelaskan dua poin cara Allah SWT mendidik nafsu manusia. Dua poin tersebut terkait dengan keinginan manusia untuk memperoleh nikmat atau siksa.
“Allah SWT mendidik nafsu manusia dengan dua cara, pertama, dengan kerinduan yang dahsyat atas harapan nikmat yang diberikan. Kedua, dengan ancaman yang keras melalui siksa yang mengerikan,” terang Kiai Luqman. (Fathoni)