Jakarta, NU Online
Umat Islam wajib memperhatikan beberapa hal selama berpuasa agar ibadah puasa Ramadhan yang dijalankan tidak hanya mendapatkan lapar dan dahaga, tetapi juga ridha Allah SWT. Puasa juga harus disambut dengan kegembiraan sebab ibadah di bulan suci Ramadhan mengandung kebahagiaan.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menjelaskan bahwa ada dua kebahagiaan orang yang menunaikan ibadah puasa.
“Ada dua kebahagiaan orang puasa. Secara lahiriyah ketika berbuka, secara bathiniyah ketika bertemu Tuhannya,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (18/5) lewat twitter pribadinya @KHMLuqman.
Direktur Sufi Center Jakarta itu menyatakan, orang berpuasa selain menyertakan fisiknya juga harus menyertakan hati agar tetap tertuju kepada Allah SWT.
Kiai Luqman menerangkan, orang yang puasa hatinya terhindar dari segala hal selain Allah dan akan terus bahagia karena hanya Allah yang ditemuinya.
“Hatimu puasa? Ada Allah Ta'ala di sana,” tegasnya.
Namun, penulis buku Jalan Cahaya ini menuturkan, manusia jangan hanya mengandalkan amal puasa. Tetapi andalkan Yang Menciptakan amal puasa, yakni Allah SWT.
“Dia ada di balik dahagamu dan perutmu yang sedang lapar. Dia ada di balik perjuanganmu menahan emosi dan syahwatmu,” tandas Kiai Luqman. (Fathoni)