Jakarta, NU Online
Selain bergelut dengan kehidupan lahir, manusia juga terus berproses dengan batinnya. Adakalanya mengalami konflik batin, tidak sedikit juga yang mendapatkan ketenangan batin melalui upaya-upaya spiritual tertentu.
Agar bisa mendapatkan ketenangan batin dan memperoleh batin yang sehat, manusia harus memahami struktur batin itu sendiri. Dalam hal ini, Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menjelaskan empat lapisan batin pada diri manusia.
Pertama, Lubb jamaknya Albab. Ia adalah wilayah ruhaniyah yang memantulkan Nur Allah SWT sehingga seluruh atmosfirnya penuh dzikrullah dalam situasi apapun juga.
“Lubb menyemai seluruh proses dzikir sampai pikir. Lubb adalah aktivasi sirr atau rahasia diri kita,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Sabtu (12/5) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Kedua, Fuad, lapisan setelah Lubb yang menghidupkan hati manusia (ruhul qalbi) yang kelak akan mempertanggungjawabkan seluruh keputusan manusia di hadapan Allah.
“Hidup matinya qalb sangat bergantung pada Fuad ini. Ia merupakan aktivasi dari ruhul qalbi. Dalam fuad ada cinta,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat ini.
Ketiga, Qalb atau hati. Lapisan setelah Fuad. Qalb sebagai pusat pengambil keputusan apakah akan memihak pada ruh atau nafsu.
“Bila hati bersih suci, ia akan menjadi wilayah pantulan Cahaya Allah yang disalurkan oleh Fuad dari Lubb. Jika memihak nafsu, maka akan memihak kegelapan,” terang penulis buku Jalan Ma’rifat ini.
Keempat, Shodr atau dada ruhani. Tempat bersemainya Islam (yasyrah shadrahu lil Islam) berkaitan dengan amaliyahnya. Sedang Iman ada dalam qalb, bukan shodr.
“Shodr, lapis terakhir setelah qalb berhubungan dengan ikhtiar dan pikiran. Mata hati yang melihat dengan jujur dan benar,” tandas Kiai Luqman. (Fathoni)