Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menjelaskan tentang Asma Allah dalam pandangan tasawuf. Penjelasan tentang hakikat Allah tersebut penting dipahami seorang hamba agar lebih memahami dan mengenal Tuhannya.
Kiai Luqman menyatakan, Allah adalah Nama bagi bagi Wujud yang sesungguhnya. Seluruh Sifat Ketuhanan berpadu di dalamnya yang disifati dengan karakter Ketuhanan.
“Yang Sendiri dengan Hakikat Wujud-Nya. Selain Dia tidak berhak punya sifat Wujud dengan sendirinya. Segala wujud bermula dari-Nya, semua hancur selain Dia,” tutur Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (1/6) melalui akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Penulis buku Filosofi Dzikir itu juga menerangkan, Allah merupakan Ismul A'dzom, tak satu pun berhak memakai nama ini baik secara metaforal maupun hakiki.
“Bagi hamba hanya bisa menyembah ber-Tuhan kepada-Nya. Hati, hasrat tenggelam kepada-Nya,” ucapnya.
Terkait dengan nama-nama Allah dalam Asmaul Husna, Kiai Luqman memaparkan, Allah bukan dari Nama Assyakur, Ashabur, Almalik, Aljabbar. Justru sebaliknya, semua Nama itu dari Nama Allah,” ungkap Doktor lulusan Universitas Malaya Kuala Lumpur ini.
Ia menegaskan, tak ada yang mengenal Allah kecuali Allah Sendiri. Sebagaimana tidak ada yang mengenal Nabi kecuali Nabi sendiri.
“Tak ada yang mengenal wali kecuali wali itu sendiri. Kita hanya kenal Nama, Sifat dan Kinerjanya. Dan kenal kita pun kepada-Nya super nisbi,” tandas Kiai Luqman yang juga Direktur Sufi Center Jakarta ini. (Fathoni)