Jakarta, NU Online
Salah satu nama Allah SWT dalam Asmaul Husna ialah Al-Malik. Al-Malik adalah Sifat-Nya, Dzat Allah Yang Memiliki, Mutlak, sifat Merajai/Memerintah seluruh alam.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim menuturkan, dari Al-Malik ini, Dzat dan Sifat Allah tidak butuh pada makhluk, tetapi yang maujud butuh kepada-Nya.
“Karena itu segala hal selain Dia adalah budak bagi-Nya, baik secara substansi maupun sifat. Dialah Al-Malik yang Absolut. Sang hamba tak bisa mencitrakan diri sebagai raja absolut,” ujar Kiai Luqman dikutip NU Online, Senin (4/6) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Direktur Sufi Center Jakarta ini menerangkan, Al-Malik dalam akhlak kehambaan adalah hamba yang tidak dikusai oleh siapa pun kecuali Allah SWT. Dan Dia tidak butuh siapa pun kecuali hanya kepada Allah SWT.
“Hamba harus jadi raja bagi hawa nafsu syahwat amarahnya. Menguasai inderawi dan fisiknya untuk taat kepada-Nya,” tutur Doktor lulusan Universitas Malaya Kuala Lumpur ini.
Bila seseorang tidak butuh manusia dan manusia wajib butuh Dia demi keslamatan dunia akhirat maka Dialah Sang Raja di bumi yang meraih derajat seperti para Nabi. Para Nabi tidak butuh petunjuk dari orang lain kecuali dari Allah. Namun setiap orang butuh kepadanya.
Kiai Luqman mengisahkan, ada seorang Sufi berkata, "Jadilah anda raja di dunia maka anda akan jadi raja di akhirat."
"Bagaimana bisa?"
"Zuhudlah di dunia anda akan jadi raja di akhirat," kata sang Sufi.
“Maksudnya lepaskan hasrat duniawimu dan syahwatmu. Karena raja harus merdeka dan tak butuh apa-apa,” terang Kiai Luqman. (Fathoni)