KH Miftachul Akhyar Tegaskan Nilai-Nilai Kesantrian Penting Diterapkan di Era Disrupsi
Selasa, 26 Oktober 2021 | 04:30 WIB
Siti Maulida
Kontributor
Pontianak, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar mengatakan nilai-nilai kesantrian sangat penting diterapkan di era disrupsi saat ini demi menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak ketika menghadapi bonus demografi.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan Tasyakuran Hari Santri dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Barat secara Virtual, bertempat di Pondok Pesantren al-Mujtahid Pontianak, Sabtu (23/10/2021).
Peringatan Maulid Nabi saw maupun peringatan Hari Santri 2021 betul-betul dapat memberikan semangat dan teladan atas perjuangan Rasulullah saw dan para sahabatnya, menurut Kiai Miftach, sebagai digambarkan dalam Al-Qur'an Surat al-Hasyr ayat 9 yang artinya, 'Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Ansor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Ansor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.
"Mudah-mudahan kader-kader Ansor Kalbar dapat mengambil intisari dan mengimplementasikan semangat ayat tersebut sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat-sahabat Ansor atas kaum Muhajirin di masa Nabi saw," ujar Ketua MUI Pusat ini.
Ia juga menyampaikan bahwa Hari Santri adalah upaya bagi umat Islam untuk menampilkan keislamananya sebagaimana Islam itu hadir dan diturunkan kepada Rasulullah saw. Santri jika dilihat dari sisi perilakunya adalah sosok yang berpegang teguh pada tali agama Allah, mengikuti sunnah Rasullah, serta tidak condong ke kiri maupun ke kanan.
"Oleh karenanya, kelak Rasulullah saw akan menjadi saksi atas amal perbuatan para santri dan begitupula sebaliknya para santri akan menjadi saksi atas kebenaran ajaran Rasulullah saw," ujarnya.
KH Miftachul mengutip perkataan Imam Syafii terkait kriteria seorang santri yakni senantiasa berkutat dengan hal-hal yang berkenaan dengan agamanya dalam semua aspek kehidupannya. Kedua ialah orang yang arif dengan keadaan realitas yang terjadi di masyarakat sekitarnya sehingga apa yang ia sampaikan sesuai dengan dibutuhkan oleh masyarakatnya. Kemampuan inilah yang harus termasuk kader Ansor dan warga NU di dalamnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini kiat sedang menghadapi era bonus demografi dimana saat itu usia produktif sangat dominan. Mereka akan cenderung untuk mengejar kehidupan yang sejahtera. Jika mereka tidak diiringi dengan nilai-nilai kesantrian yang dibekalkan pada generasi seperti ini maka kelak akan muncul generasi yang tamak dan berebut kemawahan. Oleh karenanya, kecerdasan spiritual yang termasuk di dalamnya nilai-nilai kesantrian harus diimplimentasikan kepada generasi usia produktif ini kelak agar siap menghadapi bonus demografi yang akan datang.
Selain itu, KH Miftahul Akhyar mewanti-wanti, dalam menghadapi era distrupsi atau era ketidakjelasan sebagaimana digambarkan oleh Rasullah saw di masa lalu, menurutnya ialah dengan cara memperkuat pemahaman agama serta memperkuat nilai-nilai kesantrian.
"Semoga melalui peringatan Hari Santri ini kita senantiasa dapat menebarkan kebaikan. Walaupun hanya sehari tetapi mudah-mudahan kebaikan itu dapat terus dilakukan di masa yang akan datang," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, KH Miftachul Akhyar juga menyampaikan rasa syukurnya dapat hadir secara virtual bersama kader-kader GP Ansor Kalbar. Sedangkan Ketua GP Ansor Kalbar, Rajuini menyampaikan ucapan terima kasih kepada KH Miftahul Akhyar atas kesediaan waktunya dalam memperingati Hari Santri 2021 serta Maulid Nabi saw bersama Ansor Kalimantan Barat.
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua