Kiai Ujung Tombak, Tembak, dan Tombok
Jumat, 28 Oktober 2016 | 13:03 WIB
Kongres Kedua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) mengalami beberapa kali hambatan. Kongres ini kemudian terselenggara akhir Oktober di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Rabu (26/10). Ada beberapa alasan kenapa kongres yang seharusnya diadakan di awal tahun.
Ketua Panitia H Gatot Suyono menjelaskan, di bulan Januari semua guru sibuk dengan even porseni anak didiknya. Pada pertengahan tahun para guru juga disibukkan dengan ujian nasional.
Sedangkan di bulan Juni ada kelulusan yang tentunya menyita tenaga para guru. Di bulan Juli-September sumber daya difokuskan pada pembangunan Institut KH Abdul Chalim yang saat ini menjadi lokasi Kongres II Pergunu.
"Terima kasih saya ucapkan kepada semua Pengurus Pusat Pergunu, terutama Ketua Umum yang telah mendedikasikan waktu, tenaga serta pikirannya untuk Pergunu," kata Sekretaris Umum PP Pergunu ini.
KH Asep Saifuddin Chalim, menurut ketua panitia, adalah seorang kiai dan juga ketua umum yang menjadi ujung tombak, tembak, dan ujung tombok Pergunu. Ujung tombak karena kiai kelahiran Majalengka ini selalu berada di garda terdepan. Ujung tembak karena Kiai Asep selalu menunjukkan dedikasinya kepada Pergunu.
"Yang terakhir beliau juga sebagai ujung tombok dalam setiap acara Pergunu, termaksud Kongres II Pergunu," kata Gatot disambut tepuk tangan para peserta. (Rof Maulana/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
3
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Amalan Persiapan kangge Mapag Wulan Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Optimisme Adalah Kunci Kesuksesan
6
Hukum Trading Crypto dalam Islam: Apakah Crypto Menguntungkan atau Berisiko?
Terkini
Lihat Semua