Kongres Keluarga Maslahat NU 2025 akan Bahas Isu Perkawinan Anak
NU Online Ā· Ahad, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB
Rikhul Jannah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Sekretaris Tim Materi Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama 2025 Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan, salah satu pembahasan yang akan diangkat dalam forum Kongres Keluarga Maslahat NU adalah isu perkawinan anak.
Menurutnya, perkawinan anak yang minim pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seks dapat meningkatkan perceraian.
āProblem itu (perkawinan anak) yang besar sehingga angka perceraian tinggi,ā ujarnya di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lantai 1, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat pada Jumat (24/1/2025).
Ia menyampaikan bahwa masyarakat dewasa Indonesia enggan atau alergi untuk mempelajari kesehatan reproduksi dan seks.
āOrang Indonesia yang dewasanya itu alergi tentang edukasi seks. Dianggap pendidikan seks itu mengajarkan, padahalkan bukan,ā kata Alissa.
Alissa mengatakan bahwa mempelajari pengetahuan kesehatan reproduksi dan seks bertujuan supaya anak dapat berhati-hati dalam menjaga dirinya.
āSebetulnya pendidikan kesehatan reproduksi itu adalah ketika (anak) sudah mengalami akil baligh, (anak) punya fungsi reproduksi, harus hati-hati,ā tegasnya.
Ia menyampaikan bahwa anak-anak dengan pergaulan bebas dan ketangguhan hidupnya yang minim dapat terjerumus ke hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kehamilan.
āAnak-anak ini tidak siap, pergaulannya ke arah sana (bebas) tapi tidak siap, tidak paham, dan tidak mampu mengendalikan diri karena tidak latihan ketangguhan dirinya dan mengambil keputusan,ā ucapnya.
āAkibatnya ketika berdua dengan lawan jenis dengan gaya yang seperti itu, akhirnya terjadi kehamilan yang tidak direncanakan, kehamilan remaja,ā tambah Alissa.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menegaskan bahwa pernikahan anak bukan solusi instan untuk mengatasi zina. Alissa menegaskan, menikah bertujuan untuk membangun keluarga, bukan hanya mencegah zina.
āNikah itu bukan hanya urusan mencegah zina, tapi nikah itu kan membangun keluarga,ā katanya.
Ia mengatakan bahwa mencegah zina bukan dengan cara cepat-cepat menikah, tetapi dengan cara tidak berzina.
āMencegah zina itu dengan tidak berzina, bukan dengan menikah cepat-cepat, itu pun tidak siap (anaknya),ā lanjutnya.
Sebagai informasi, Kongres Keluarga Maslahat NU akan digelar di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada 31 Januari-1 Februari 2025. Kongres ini menjadi salah satu kegiatan dalam rangkaian Hari Lahir (Harlah) Ke-102 NU.
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua