Jakarta, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim melihat persoalan krisis yang saat ini dialami bangsa Indonesia jangan hanya dilihat dari sisi eksoteris (lahir) saja, tetapi persoalan esoteris (batin).
Dalam hal ini, Kiai Luqman melihat bahwa bangsa ini mengalami krisis keyakinan kepada Allah, Tuhan Yang Esa. Karena dia melihat bahwa sumber daya bangsa ini sangat melimpah.
“Bangsa ini mengalami krisis Yakin kepada Allah,” ungkapnya dikutip NU Online, Jumat (7/9) lewat twitternya.
Sebaliknya, bangsa Indonesia lebih yakin kepada diri sendiri, pada persoalan moneter, perusahaan, dan kekuasaan. Tahap bersyukur merupakan langkah penting untuk memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki negara.
“(Kita) lebih yakin pada diri sendiri, pada moneter, pada perusahaan, dan pada kekuasaan,” tutur Direktur Sufi Center Jakarta ini.
Dengan kata lain, menurut Kiai Luqman, bangsa ini mengalami krisis syukur kepada Allah. Hal ini tidak sebanding dengan ungkapan rasa syukur bangsa ini pada situasi dan dukungan yang hadir kepadanya.
“Bangsa ini mengalami krisis syukur kepada Allah, lebih syukur pada situasi dan dukungan. Bangsa ini krisis ikhlas, lebih senang dengan riya' dan takjub diri,” tandas Praktisi Tasawuf ini. (Fathoni)