Nasional HARLAH KE-93 NU

Lagi, Harlah NU Jadi Trending Topic di Dunia Maya

Ahad, 24 April 2016 | 02:30 WIB

Jakarta, NU Online
Kemeriahan momen hari lahir Nahdlatul Ulama kembali terlihat di dunia maya. Ahad (24/4) yang bertepatan 16 Rajab 1437 H, para peselancar dunia maya ramai-ramai membincangkan momen bersejarah bagi ormas yang lahir 16 Rajab 1344 H atau 31 Januari 1926 ini di berbagai media sosial seperti instagram, facebook dan twitter.

Saat berita ini dimuat, tagar #HarlahNU memasuki topik yang paling banyak dibicarakan (trending topic) ranking kedua di twitter untuk kawasan Indonesia. Para netizen menggunakan tagar tersebut untuk mempublikasikan ucapan selamat, doa, pandangan, atau kesan kepada NU.

Mereka juga banyak mempublikasikan foto-foto bersejarah, semarak peringatan harlah NU di berbagai daerah, kata-kata bijak ulama. Akun @jarwo_kader, misalnya, membagikan serangkaian foto kemeriahan kegiatan MWCNU Kaliwungu Kudus, Jawa Tengah.

"Santri-santri beliapun ikut serta #HarlahNU (MWC NU Kaliwungu Kudus) @aswajatv," twitnya seraya menampilkan gambar pawai para santri cilik di jalanan. Ia juga mengunggah foto Koran NU ukuran raksasa yang bentangkan sejumlah remaja di harlah NU.

Tak sedikit pula yang mengucapkan selamat harlah ke-93 NU sembari berdoa agar NU selalu bisa menyinergikan antara agama dan nasionalisme untuk perdamaian NKRI dengan Islam yang toleran. “Selamat #HarlahNU ke 93, mari Menyebarkan Islam yg Damai dan Toleran @nu_online,” kicau, @ana_khoz, akun anggota DPRD Jatim Khozanah Hidayati.

Selain diperingati berdasarkan kalender masehi, yakni 31 Januari, Nahdliyin juga memperingati hari lahir NU menurut hitungan kalender hijriyah setiap 16 Rajab yang kali ini persis menapaki tahun ke-93. Peringatan harlah NU pada bulan Rajab juga sesuai dengan amanat Muktamar ke-32 di Makassar tahun 2010 lalu.

Sebelumnya tagar #Harlah89NU juga pernah masuk daftar trending topic di twitter pada momen harlah ke-89 Nahdlatul Ulama menurut kalender masehi. Ucapan selamat saat itu mengalir dari sejumlah ormas, lembaga negara, serta para tokoh dan pejabat. (Mahbib)