Jombang, NU Online
Tepat pukul 13.00 WIB, jenazah KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah tiba di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.
Â
Ribuan santri dan jamaah terlihat berebut untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Gus Sholah.
Â
Saat jenazah tiba, langsung dibawa ke masjid pesantren. Lantunan kalimat 'Lailaha illallah' terus dikumandangkan dari pengeras suara masjid.
Â
Agar jalannya shalat jenazah tertib, pihak pesantren harus mengatur jammah. Barisan atau shaf pertama dikhususkan bagi dzurriyah atau keluarga Gus Sholah dan Pesantren Tebuireng.Â
Â
"Mohon kepada santri dan jamaah lain untuk mundur dan memberikan shaf depan untuk dzurriyah," kata panitia lewat pengeras suara.
Â
Pihak pesantran juga menjelaskan agar jamaah tetap tertib. "Nanti akan ada gelombang kedua dan berikutnya, jadi mohon jangan berebut agar tertib," kata panitia.
Â
Suasana di masjid pesantren tempat Gus Shalah akan dishalatkan terlihat penuh sesak. Karenanya tidak sedikit yang berebut untuk berada di shaf depan.
Â
"Tidak perlu saling dorong," kata panitia dari pesantren.
Â
Pantauan di lokasi, lantunan tahlil terus berkumandang dengan memanfaatkan pengeras suara masjid. Sejurus kemudian ada pengumuman untuk menenangkan jamaah agar tertib.
Â
Rencananya almarhum Gus Sholah akan dimakamkan di area makbarah keluarga. Tampak liang lahat sudah selesai digali dan menunggu jenazah selesai dishalatkan.
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Kendi Setiawan