Jombang, NU Online
Sejumlah pengurus Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur mendapat ijazah doa Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari yang selalu dibaca di masa hidupnya. Pemberian ijazah dilakukan Ketua PC LDNU Jombang Aang Fatihul Islam seusai rapat internal pengurus.
Menurut Aang, tujuan diberikannya ijazah tersebut agar masing-masing pengurus dibarikan kekuatan lahir dan batinnya dalam berkhidmah di NU melalui dakwah. Lantaran berdakwah memang membutuhkan segala persiapan yang matang baik lahirnya ataupun batinnya.
"Ijazah ini merupakan ijazah yang dibutuhkan oleh pengurus dalam mengemban amanah sebagai pengurus LDNU agar dibarikan kekuatan lahir batin dalam berkhidmah di NU," katanya, Senin (12/3).
Dosen di STKIP Jombang ini memaparkan, ijazah tersebut saat ini dibutuhkan dalam dunia dakwah. Sebuah tantangan yang kerap dihadapi pendakwah (dai) belakangan ini cukup komplit. Mulai dari masyarakat sebagai objek dakwah yang tak pernah mengindahkan syiar yang disampaikan dai, hingga tantangan lain yang menimbulkan rasa benci terhadap pendakwahnya.
Oleh karenanya, kata dia, tantangan-tantangan tersebut perlu untuk diantisipasi dengan usaha lahir juga batin seorang pendakwah, terutama yang berlatar belakang Nahdliyin. Salah satu upaya batiniyah yang dapat dilakukan adalah mengamalkan ijazah ulama dengan istiqomah.
"Ini ijazah khusus dakwah dan doa dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari untuk kejayaan NU dan kemakmuran NU," jelas Aang.
Aang menyebut, saat ini telah menerima empat ijazah dari para kiai. Satu ijazah khusus untuk pengurus LDNU, kemudian ijazah yang lain untuk para kader dakwah yang akan diberikan saat mengikuti kegiatan pendidikan kader dakwah NU (PKDNU) pada 7 hingga 9 April mendatang.
"Ada empat ijazah, yang tiga dari KH Muhammad Imam Tauhid yang akan diberikan peserta PKDNU. Kemudian yang satu dari Gus Uler, dari KH Khozin Mansur yang dari Mbh Hasyim," terangnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)