MA IPNU NTB Harapkan Ahwa Berlaku untuk Rais Aam dan Ketua Umum
Selasa, 14 April 2015 | 05:01 WIB
Lombok, NU Online
Kegiatan Pra-Muktama NU di NTB telah tuntas membahas konsep Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) dan saat ini konsep sedang dirumuskan oleh Tim Materi Komisi Organisasi. Majis Alumni IPNU se-NTB berharap penerapan model pemilihan tak langsung ini tidak hanya berlaku untuk Rais Aam tetapi juga Ketua Umum Tanfidziyah PBNU pada muktmar 1-5 Agustus di Jombang mendatang.<>
“Kita harus dukung itu, Ahwa kita harapkan tidak hanya berlaku untuk Rais Aam saja tapi berlaku untuk tanfidziyah,” harap H. Zamroni Aziz, sekretaris MA IPNU NTB di Lombok, Ahad malam lalu (12/4).
Menurutnya, Pemilihan langsung tidak tepat jika diterapkan bagi pimpinan NU sebagai organisasi ulama. “Kalau Pemilihan langsung kan pasti ada yahanu yahanunya, oleh karena itu Ahwa harus kita dukung,” terangnya Kabag HUMSA Kemenag Propinsi NTB ini.
“Tidak tepat seorang pemimpin para ulama di adu dengan pemilihan langsung, apa lagi Rais Aam, karena itukan tempat para ulama lainnya meminta fatwa,” urai mantan ketua IPNU NTB ini
Terkait kriteria Rais Aam dan Ketua Umum PBNU mendatang, Zamroni berharap agar Rais Aam ke depan yang tidak berpolitik. Karena kalau berpoltik di khawatirkan organisasi akan menjadi korban. “Intinya Ra’is Am nanti jangan yang berpolitik, karena kalau masuk ke sana (politik), organisasi akan jadi korban,” khawatirnya.
“Saat ini kader-kader NU ada di mana-mana tapi tidak kemana-mana, contohnya saja kan kader NU ada yang di PKB, PPP, Golkar, gerindara, Hanura dan di partai politik lainnya pun ada kader NU,” katanya.
“Oleh karena itu kalau Rais Am dan Ketua Umum Tanfidziah nanti yang berpoltik maka akan sulit memposiskan dirinya sebagai pemimpin ulama,” terangnya.
Lebih janjut NU juga saat ini sudah berkembang hingga negara-negara luar, oleh karena itu penting di berlakukan Ahwa untuk tanfidziah juga agar menghindari kampanye negatif kepada Kiai satu dengan Kiai yang lainnya.
“Sangat tidak elok tim sukses calon satu sama lain nanti saling menebar fitnah,” tutupnya. (Samsul Hadi/Anam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua