Nasional

Majelis Dzikir Hubbul Wathon Bahas Pertahanan Nasional

Kamis, 22 Februari 2018 | 15:43 WIB

Jakarta, NU Online 
Salah satu rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakenas) I Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) adalah menggelar halaqah bertema Tantangan dan Strategi Pertahanan Keamanan Nasional di Aula Serba Guna, Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (22/2).

Hadir sebagai narasumber seminar tersebut antara lain Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Kasum TNI Laksamana Madya TNI Didit Herdiawan Ashaf, dan salah seorang pengurus PB MD Hubbul Wathon Suwadi D. Pranoto.

"Ulama dan umaro harus bersinergi sebab petahanan hari ini tidak hanya hard power, namun juga soft power. Soft power adalah pertahanan semesta, termasuk para ulama di dalamnya," kata Menhan pada halaqah yang dimoderatori Direktur Riset Monitor Indonesia Ali Rif'an.

Hal senada disampaikan Didit. Menurutnya, tantangan dunia pertahanan hari ini sangat kompleks, mulai dari adanya ancaman perang proxi, perang asimetris, dan lain-lain.

Sementara itu Suwadi mengatakan, setiap perubahan pasti mendatangkan konsekuensi, seperti halnya revolusi industri atau perkembangan digital.

"Setiap perubahan dan perkembangan pasti mendatangkan plus dan minus. Misalnya sekarang muncul istilah “hadtarussyaikh” Google karena informasi yang disampaikan oleh seorang guru pun kini dikroscek di Google," kata pria yang akrab disapa Cak Su itu.

Meski begitu, Cak Su juga mengatakan bahwa dampak positif perkembangan dunia digital juga luar biasa. (Red: Abdullah Alawi)