Nasional

Masuki Bulan Ramadhan, Katib Aam PBNU Ajak Umat Islam Tebarkan Cinta

Sabtu, 1 Maret 2025 | 18:00 WIB

Masuki Bulan Ramadhan, Katib Aam PBNU Ajak Umat Islam Tebarkan Cinta

Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrori saat berbicara pada peletakan batu pertama Pesantren Ghazalia College Metuk, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (27/2/2025). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Ghazalia College)

Jakarta, NU Online

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Akhmad Said Asrori mengajak umat Muslim di seluruh dunia untuk menebar cinta, terlebih selama bulan puasa. Pasalnya dalam Islam, 10 hari awal Ramadhan disebut sebagai pengucuran rahmat.


"Maka saya mengajak kepada seluruh umat Islam, di muka bumi, di mana pun berada, pada Ramadhan ini tebarkan cinta dan kasih sayang dengan semuanya tanpa pandang bulu. Apakah dia Islam atau tidak Islam," tuturnya dalam kanal Youtube Ghazalia College ​​​​​dikutip NU Online Sabtu (1/3/2025).


Kiai Said menyampaikan bahwa bulan dan ibadah puasa adalah momentum untuk memohon ampun kepada Allah swt dan memohon perlindungan agar dijauhkan dari siska neraka.


"Orang Islam, yang beriman yang mau berpuasa semata karena Allah ta'ala, semua dosa diampuni. Tapi syaratnya harus puasa ditambah malamnya tarawih," jelasnya.


Tujuan puasa, menurut Kiai Said Asrori, adalah sebagai upaya untuk menegakkan hak-hak serta kewajiban Allah swt. Tak kalah penting juga, untuk menjaga hak-hak umat manusia.


"Menurut para ulama, muttaqin (orang yang bertakwa) itu orang yang bisa memenuhi dan hak-hak dan kewajiban-Nya. Al-Qaim bihuquqillah wal qaim bihuquqil ibn," terang pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thullab, Wonosari, Magelang itu.


Lebih lanjut, puasa dikatakan pula sebagai ajang untuk meningkatkan empati terhadap fakir miskin. Pandangan ini Kiai Said Asrori perkuat dengan adanya perintah zakat fitrah di dalam bulan kesembilan Hijriah ini.


Dengan demikian, Kiai Said Asrori menegaskan kepada masyarakat agar tidak berzakat dengan beras yang berkualitas rendah. Hal ini lantaran supaya para penerima juga bisa merasakan kebahagiaan hari raya.


"Zakat (menggunakan) beras yang bagus, yang berkualitas, untuk apa? (menguatkan) rasa empati kita, rasa cinta kita kepada saudara-saudara kita para mustahik zakat, ini penting," ajaknya.


Pada saat yang sama, ia juga mengutarakan, andai saja umat Islam tidak mampu shalat 20 rakaat maka diperbolehkan shalat semampunya. Asalkan, harus dilakukan dengan dua rakaat sekali salam.


"Mau 10 rakaat silakan, 12 rakaat silakan, mau 8 rakaat ya silakan tapi sempurnanya 20. Mbah Sahal dawuh dua rakaat uluk salam. Jangan sampai 4 rakaat 1 uluk salam. Ini menurut beliau tidak sah," terangnya.


Sebagai informasi, 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025 M. Keputusan ini ditetapkan dalam Sidang Itsbat Kementerian Agama dan diikhbarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) setelah dua perukyah yang melaksanakan rukyatul hilal di Aceh mengaku melihat hilal.